Pengangguran Didominasi Lulusan SMK, Pentingnya Perombakan Kurikulum

BPS telah mencatat TPT di Indonesia per Agustus 2022 sebesar 5,86% atau 8,42 juta orang. SMK peyumbang paling banyak mencapai 9,42%.

Pengangguran Didominasi Lulusan SMK, Pentingnya Perombakan Kurikulum
Pengangguran Didominasi Lulusan SMK, Pentingnya Perombakan Kurikulum

Lambeturah.co.id - Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia per Agustus 2022 sebesar 5,86% atau 8,42 juta orang. 

Terutama dari lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang menyumbang paling banyak mencapai 9,42%. Padahal, SMK merupakan tempat pendidikan yang seharusnya menyiapkan lulusan siap kerja.

Terkait hal itu, Pengamat Ketenagakerjaan Hadi Subhan mengatakan ada indikasi untuk mereaktualisasi kurikulum SMK. 

"Perlunya reaktualisasi kurikulum SMK. Selama ini kurikulum yang dibuat SMK tidak link and match dengan DUDI. Hanya berbasis dalam tanda kutip tenaga kuli saja dan pada teoritik saja," ucap Hadi, dikutip pada Senin (20/2/2023).

"Program Merdeka Belajar yang dicanangkan Mendikbudristek itu sangat baik dan sangat relevan untuk menjawab dan mengatasi mengapa justru lulusan SMK itu banyak yang menganggur," tambahnya.

Selain itu Menurut Hadi, akan membuat lulusan SMK lebih kompeten lantaran sudah disesuaikan antara pembelajaran dengan dunia usaha. 

"Hasil program Merdeka Belajar sangat positif karena sudah ada evaluasi dan riset mengenai hasil tersebut. Sekolah mesti mereaktualisasi kurikulum dan sistem pembelajarannya," tuturnya.

Senada dengan hal itu, Pengamat Ketenagakerjaan Aloysius Uwiyono menilai pentingnya perombakan kurikulum SMK. Kurikulum yang ada saat ini disebut masih jauh dari perkembangan era revolusi industri 4.0.

"Saya kira belum, masih jauh (kurikulum SMK dari perkembangan era revolusi industri 4.0)," pungkasnya.