Soal Lulusan Universitas Oxford, Wirda Mansur Klaim Ada Kesalahan
Admin
0
Lantaran, dirinya dituduh berbohong jadi lulusan Universitas Oxford. Dalam unggahan video yang Wirda buat di media sosial, ia menceritakan cara yang berbeda Ustad Yusuf Mansur dalam mendidik.
"Sebenarnya kalau misalkan masalah kuliah, ini emang lucu. Cara bokap gue ngedidik gue ini emang luar biasa ya. Agak berbeda dari yang lain, dari dulu kerjaan gue. Gue sekolah sampai kelas 5 SD karena gue fokus mau hapalin Al Quran kan, masuk pesantren," katanya dikutip detikcom, pada Selasa (1/3/2022).
"Itu juga nyantren nggak di satu tempat, pindah-pindah. Di Cimahi, di Cianjur, di Yogya, terus di Cisarua, nyantren pindah-pindah. Gue sempat tanya sama Bokap, 'Kenapa harus seperti ini?'" sambungnya.
Cara sang ayah dalam mendidik menurut Wirda dengan cara menempatkannya di banyak tempat berbeda. Gunanya untuk memperbanyak Wirda Mansur pengalaman dan tahu banyak cara metode menghapal Al Quran.
Mansur mengaku pada 2014 sekolah non formal di Jordan. Di sana dia memperdalam bahasa Arab, Al Quran, dan hadis.
Setengah tahun Wirda kembali ke Indonesia dengan mengejar paket untuk lulus SMP 2015 dirinya diminta mengajar ngaji di Amerika. Lalu, pada 2017 Wirda mengambil program International Baccalaureate (IB) di Oxford.
"Sampai sini ini tricky, IB bukan kuliah, setara sama SMA. Programnya juga nggak sampai selesai. Itu hal biasa, tricky-nya gimana, 'Kenapa Linkedin lo University of Oxford?'" ucapnya.
Wirda Mansur mengakui kesalahannya karena tidak mengecek yang ditulis oleh stafnya.
"Gue ditanya sama salah satu staf, 'Mba Wirda sudah punya Linkedin belum?' Gue bilang belum, buat apa juga, gue bukan profesional juga. Dibikinlah pada 2020 katanya biar lebih rapi aja. Cuma emang nggak gue kroscek lagi," tururnya.
Wirda Mansur memang mendaftar di Raffles University setelah lulus SMA namun tidak selesai. Dirinya diketahui masih berstatus kuliah di University of Buckingham.
"2019 gue apply masuk ke UOB sampai sekarang. Kemarin semestinya gue udah balik ke sana. Cuma gara-gara pandemi, lockdown, tutup border-nya, sehingga mau nggak mau gue nggak bisa ke sana, online," katanya.
