Usai TV Analog Dimatikan, Harga STB TV Digital Jadi Mahal

Staf Khusus Menkominfo Rosarita Niken Widiastuti menyampaikan pihaknya tengah koordinasi dengan Gabel terkait harga perangkat set top box dan TV digital.

Usai TV Analog Dimatikan, Harga STB TV Digital Jadi Mahal
Usai TV Analog Dimatikan, Harga STB TV Digital Jadi Mahal

Lambeturah.co.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah melakukan koordinasi dengan Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) soal harga Set Top Box (STB) TV digital yang mahal dipasarkan.

Setelah diterapkannya suntik mati TV analog atau Analog Switch Off (ASO) pada Rabu (2/11/2022) membuat masyarakat Keluhkan harga set top box (STB) yang mulai melambung tinggi.

Salah satu warga depok misalnya, kagetnya saat mengecek harga set top box di e-commerce yang sudah menjadi mahal.

"Kemarin ada teman minta rekomendasi STB murah, saya rekomendasikan yang saya pernah beli waktu itu harganya Rp 150 ribu itu sudah yang sertifikasi Kominfo. Eh pas kemarin cari lagi di toko itu sudah habis di tempat lain ternyata harganya jadi tinggi banget, sekitar Rp 380 ribuan," katanya.

Sementara itu, Staf Khusus Menkominfo Rosarita Niken Widiastuti menyampaikan pihaknya tengah koordinasi dengan Gabel terkait harga perangkat set top box dan TV digital.

"Kita sudah koordinasi dengan Gabel, Gabel adalah pengusaha elektronik itu semua penyedia set top box tergabung di Gabel. Kita minta tidak menaikkan harga itu sudah jelas" Ucapnya Niken pada Jumat (11/11/2022).

"Ketika di pasar kemudian ada reseller ada tangan kedua, ketiga atau keempat pasti harganya tidak bisa dikontrol karena itu hukum pasar semakin tinggi permintaan akan semakin tinggi harganya" tambahnya.

Ia juga menambahkan jika Kominfo tidak bisa mengendalikan harga set top box TV digital di pasaran. Saat ini hanya bisa menghimbau kepada perusahaan Gabel tersebut.

"Kominfo tidak bisa melakukan operasi pasar ya untuk harga set top box ini tapi kami sudah imbau secara tertulis kepada perusahaan di Gabel. Jadi kalau membeli set top box itu membeli saja di toko-toko di bawah Gabel karena di sana awalnya sekitar Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribuan paling mahal. Di pasaran kalau harganya lebih dari Rp 300 ribuan itu terlalu tinggi ya itu memang kondisi yang ada di lapangan" tandasnya.