Viral Pria di Surabaya Ngamuk Gara-gara Tak Terima Ada yang Main Rebana di Masjid

Viral Pria di Surabaya Ngamuk Gara-gara Tak Terima Ada yang Main Rebana di Masjid
Viral Pria di Surabaya Ngamuk Gara-gara Tak Terima Ada yang Main Rebana di Masjid

Lambeturah.co.id - Beredar sebuah video yang memperlihatkan pria berbicara dengan nada tinggi viral di media sosial. Ia juga terlihat menggunakan gamis.

"Ndak ada musik dalam masjid itu. Munkar ini. Munkar! Demi Allah, munkar," kata pria yang mengamuk dalam video tersebut, dikutip pada Sabtu (7/10/2023).

"Ini mau buat kerusakan ini," kata pria yang merekam.

Tak hanya itu, dalam Video juga menunjukkan saat pria itu menunjuk-nunjuk rebana dengan melarang para remaja bermain rebana di dalam masjid.

"Loh, kamu kalau mau main musik di luar," teriak pria tersebut.

Berdasarkan keterangan saksi membenarkan jika memang ada seorang pria, jemaah dari luar wilayah Palm Spring yang menunaikan ibadah di Masjid Al Ikhlas.

Lalu, usai menunaikan ibadah salat isya, pria itu mengamuk dan melarang aktivitas para remaja yang hendak berlatih rebana.

"Ndak tahu namanya siapa. Setelah kejadian itu juga sudah ndak pernah muncul di sini," ucap seorang marbot Masjid Al Ikhlas yang enggan disebut namanya dikutip pada Sabtu (7/10/2023).

Terkait viralnya video itu, Kapolsek Jambangan Kompol Novy Herdyanto menyebut, kejadian ini berlangsung pada Senin (2/10/2023) usai salat Isya.

Novy menyampaikan, awal mula video ini menyebar yakni dari salah seorang pengurus Masjid Al Ikhlas, Ustaz Syauqi. 

Sampai saat ini, belum bisa mengungkap identitas pelaku. "Identitas orang tersebut tidak jelas. Bukan jamaah yang sering ke sana. Orang di sana pun tidak ada yang mengenal," ungkapnya.

"Tujuannya (Ustaz Syauqi sebarkan video) hanya untuk share ke grup saja. Bukan untuk memperpanjang permasalahan. Tujuannya untuk antisipasi saja, apalagi di tempat ibadah," tambahnya.

Novy juga melanjutkan, warga di Perumahan Palm Spring Jambangan sudah tidak mempermasalahkan hal tersebut.

"Tadi (Rabu) malam sudah kita selesaikan. Kita adakan pertemuan juga dengan 3 pilar, karena permasalahan ini juga termasuk pribadi, tidak ada hubungannya dengan kelompok tertentu. Tidak ada pidana juga karena tidak ada perusakan," pungkasnya.