Taruna Tewas Diduga Dianiaya Senior, STIP Jakarta Bakal Keluarkan Pelaku

Taruna Tewas Diduga Dianiaya Senior, STIP Jakarta Bakal Keluarkan Pelaku
Taruna Tewas Diduga Dianiaya Senior, STIP Jakarta Bakal Keluarkan Pelaku

Lambeturah.co.id - Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) berinisial P tewas diduga dianiaya senior. Sementara, pihak STIP mengklaim sudah menghapuskan budaya kekerasan atau perpeloncoan tersebut.

"Tidak ada budaya perpeloncoan di kampus ini dan itu penyakit turun temurun yang sudah dihilangkan," kata Ketua STIP, Ahmad Wahid, dikutip pada Sabtu (4/5/2024).

Dia mengatakan aksi perpeloncoan senior kepada junior sudah lama dihilangkan dari kampus yang berada di bawah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tersebut. 

Menurutnya, tewasnya taruna tingkat satu berinisial P pada Jumat (3/5/2024) pagi di kampus itu adalah di luar kuasa dirinya lantaran kejadian terjadi di luar program yang dibuat kampus.

"Budaya itu sudah kami hilangkan, itu murni 'person to person'," ucap Wahid.

Ia menyebutkan aksi itu terjadi di luar program belajar yang dibuat kampus dan terjadi di kamar mandi. Dia mengatakan STIP juga bakal memberikan sanksi keras kepada pelaku.

"Kami akan memberikan sanksi tegas kepada pelaku yang terbukti melakukan penganiayaan dengan mengeluarkan pelaku," ungkapnya.

"Kami tidak akan cuci tangan," tambahnya.

Diketahui sebelumnya, aksi kekerasan yang dilakukan senior kepada junior di STIP Marunda Jakarta Utara bukan yang pertama terjadi. Sebelum kasus P, juga telah terjadi beberapa kali kasus taruna tewas akibat aksi kekerasan dari seniornya.

Sebelumnya, ada nama taruna STIP angkatan 2016 Amirullah Adityas yang tewas pada 10 Januari 2017. Lalu, Daniel Roberto Tampubolon yang tewas pada 6 April 2015. Sebelumnya, taruna STIP bernama Dimas Dikita Handoko tewas pada 25 April 2014 usai dianiaya senior bersama enam rekan seangkatan.

Terkahir, taruna Agung Bastian tewas dianiaya senior pada 2008 dan terungkap usai korban tiga hari dimakamkan.