Viral Unggahan Pencurian Barang Berharga di KA Tawang Jaya Premium, Respons KAI Timbulkan Kecurigaan

Viral Unggahan Pencurian Barang Berharga di KA Tawang Jaya Premium, Respons KAI Timbulkan Kecurigaan
Viral Unggahan Pencurian Barang Berharga di KA Tawang Jaya Premium, Respons KAI Timbulkan Kecurigaan

Lambeturah.co.id - Viral unggahan warganet yang mengaku kehilangan barang berharga di kereta api eksekutif ramai di Media sosial X (Twitter) baru-baru ini.

Seorang pengguna yang bernama Alya (18 tahun) baru-baru ini berbagi pengalaman kehilangan barang berharganya di dalam kereta api eksekutif KA Tawang Jaya Premium relasi Semarang Tawang-Pasar Senen pada Sabtu (14/10/2023).

Namun, bukan hanya Alya yang menjadi korban; beberapa penumpang lainnya di gerbong yang sama juga mengaku kehilangan laptop dari tas mereka.

Ketika mereka mencoba melaporkan kejadian ini kepada kondektur yang bertugas, disebutkan bahwa CCTV di dalam gerbong kereta tidak bisa diakses pada saat itu. Diklaim bahwa CCTV hanya bisa diakses setelah kereta sampai di tujuan akhir perjalanan.

Namun, ketika kereta sudah mencapai tujuan akhir, Alya mengaku bahwa CCTV masih tidak bisa diakses, dengan alasan petugas IT sedang tidak berada di tempat.

Respons yang lambat ini menimbulkan kecurigaan di kalangan penumpang. Agus Suyatno, Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), mengungkapkan kekecewaannya terhadap kurang responsifnya petugas kereta dalam hal ini.

Ia berpendapat bahwa ketidakresponsifan petugas dapat membuat konsumen meragukan fungsi CCTV, dan jika sistem ini aktif dan dapat diakses dengan cepat, pencuri dalam kereta api dapat segera terdeteksi, ditangkap, dan dihukum.

"Jika CCTV aktif dan proses membuka dilakukan sesegera mungkin, maka pelaku pencurian dalam KA bisa segera terdeteksi, ditangkap, dan diproses secara hukum," kata Agus kepada Kompas.com, Senin (16/10/2023).

Agus juga mengingatkan bahwa tugas petugas keamanan di kereta api seharusnya mencakup patroli berkala, terutama pada jam-jam kritis seperti malam hari ketika penumpang tertidur.

"Tugas keamanan tidak hanya mendampingi kondektur saat pemeriksaan tiket dan cek tempat duduk," jelas dia.

YLKI meminta kepada PT KAI agar meningkatkan sistem keamanan di dalam kereta dan mengevaluasi tim keamanan mereka agar lebih profesional dan bertanggung jawab.

Selain itu, mereka menginginkan PT KAI untuk melengkapi semua rangkaian kereta dengan CCTV yang aktif dan mempermudah akses untuk melihat rekaman CCTV dalam kasus pencurian, agar pelaku dapat segera terdeteksi. Dalam kereta api yang semakin mahal tiketnya, penting bagi PT KAI untuk menjaga dan meningkatkan pelayanan, terutama dalam hal keamanan dan keselamatan konsumen.

"Dinginnya udara AC dalam kabin kereta, nyamannya kursi, tidak akan ada artinya bagi konsumen jika jauh dari rasa aman saat menggunakan kereta api," tutupnya.

Sebelumnya, VP Public Relations KAI, Joni Martinus, menyatakan bahwa pengecekan CCTV memerlukan waktu karena pihaknya perlu melakukan pengamatan lebih lanjut saat kereta kembali ke Semarang.

Namun, mereka telah menemukan gambaran pelaku pencurian dalam rekaman CCTV dan sedang mengkoordinasikan dengan pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut.

"Pelaku dapat terlihat di rekaman CCTV dan masih kami dalami. Selanjutnya, kita melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian guna proses penyelidikan lebih lanjut," kata Joni, dikutip dari Kompas.com (15/10/2023).

Berdasarkan pemeriksaan rekaman CCTV, diketahui bahwa ada dua pelaku dalam kasus pencurian ini. Modus operandi mereka adalah mengambil tas penumpang yang berada di bawah kursi dan membawanya ke tempat lain untuk melancarkan aksinya.

Setelah itu, mereka mengembalikan tas ke tempat semula dan kembali duduk di kursi mereka. Salah satu penumpang kehilangan iPad karena tindakan ini.

Untuk mengatasi masalah ini, KAI segera melaksanakan pengamanan tertutup di stasiun pemberangkatan, terutama di Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng, Stasiun Semarang Poncol, Stasiun Bekasi, dan Stasiun Pasar Senen, dengan harapan dapat menangkap pelaku berdasarkan data yang telah dihimpun.

KAI juga berkomitmen untuk terus meningkatkan sistem keamanan, baik di atas kereta maupun di stasiun.

"Kami juga mengimbau kepada seluruh penumpang untuk senantiasa menjaga barang bawaannya masing-masing. Kepada para penumpang, agar menempatkan barang bawaan yang berharga di tempat yang aman dan mudah diawasi," tutup Joni.

KAI juga mengingatkan penumpang untuk selalu menjaga barang berharga mereka dan meletakkannya di tempat yang aman serta mudah diawasi. Mereka juga meminta maaf atas kejadian yang telah dialami oleh penumpang.