Agar Uang THR Tidak Habis untuk Biaya Mudik, Ini Tipsnya

Tips mengatur uang thr Hari Raya. Simak tips pengelolaannya mulai dari pembuatan daftar pengeluaran hingga kedisiplinan di sini!

Agar Uang THR Tidak Habis untuk Biaya Mudik, Ini Tipsnya
Agar Uang THR Tidak Habis untuk Biaya Mudik, Ini Tipsnya

Lambeturah.co.id - Cara agar uang THR tidak habis hanya untuk mudik saja. Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa pengeluaran biaya mudik tidak hanya sedikit.

Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi, Mieke Rini Sutikno menyampaikan jika biaya mudik tak hanya perkara transportasi saja, namun ada beberapa pengeluaran lainnya yang masuk dalam ongkos mudik.

“Biaya mudik ini menurut saya kurang tepat kalau kita identikan hanya dengan biaya transportasi saja, karena yg namanya biaya mudik itu keseluruhan ongkos mudik,” katanya, dikutip pada Kamis (20/4/2023).

“Biaya mudik ini sebenarnya kita mengindahkan Lebaran kita ke kampung halaman. Di rumah saudara, jika tempat tidak memungkinkan dan anda harus menginap berarti anda menganggarkan dari anggaran mudik, Tapi makan kan enggak bisa numpang, jadi harus ada anggaran konsumsi, bisa jadi konsumsi setidaknya sehari makan tiga kali, atau yg namanya mudik juga dijadikan ajang liburan bisa enggak makan di rumah, ini juga perlu dianggarkan, makan di mana. Transportasi juga bukan pulang balik tapi juga di kampung pakai kendaraan apa, lalu ada biaya untuk rekreasi berkunjung kemana-saja tiket masuk berapa. Kemudian juga yg pasti ada kebiasaan bagi-bagi uang menurut saya itu tradisi yg sesuai kemampuan,” sambungnya.

Demi meminimalisir kehabisan uang THR saat mudik, Mieke memberikan saran agar para pekerja melakukan perhitungan terhadap seluruh pengeluaran ongkos mudik sebelum memasuki hari Lebaran.

“Itu semua harus diatur dianggarkan sebelum berangkat mudik, jadi sudah tahu kita bakalan mudik THR bakal dapet seminggu atau sebelum Lebaran, itu kita harus mulai buat anggarannya. Berapa mahalnya mudik jg tergantung dengan berapalama kita mau mudik,” ujarnya.

“Jadi, dompetnya itu uangnya itu sudah ada pos-pos nya masing-masing kemudian kalaupun mereka mau mengeluarkan biasanya kan orang terdorong konsumtif dia ingin membeli oleh-oleh ini dan itu, nah itu bisa dikasih juga batasan,” pungkasnya.