Anggota DPR Mufti Anam Diduga Ditipu Oknum Travel Umroh

Anggota DPR Mufti Anam Diduga Ditipu Oknum Travel Umroh
Anggota DPR Mufti Anam Diduga Ditipu Oknum Travel Umroh

Lambeturah.co.id - Baru-baru ini Anggota DPR Mufti Anam mengalami hal yang tidak menyenangkan saat hendak melakukan ibadah umroh diduga dari salah satu agen pangeran tour&travel.

Awalnya Mufti terkait usai melihat iklan yang di unggah dalam laman Stories pemilik pangeran tour&travel. Ia pun tertarik untuk ibadah umroh dna memberangkatkan keluarganya tanpa curiga dengan agen travel tersebut.

"Perjalanan bagi kita semua untuk hati-hati dalam memilih tour&travel penyelenggara ibadah umroh, pada 10 Maret 2024, saya melihat iklan di story andikset (pemilik @pangerantour) ada paket umroh iktikaf 10 hari terakhir Ramadhan (paket VIP) dengan fasilitas Hotel Hilton Madinah dan hotel Dar Tawhid Intercontinental Mekkah. Kami tertarik dan pesan untuk 5 orang dewasa dengan free 1 anak dan 1 bayi" tulisnya dalam keterangan akun Mufti.anam dikutip pada Sabtu (6/4/2024).

"Kami juga menambah pesawat bisnis class untuk 5 orang dewasa (anak free) dan paket tambahan tur ke AI Ula, semua biaya yang dibebankan telah kami transfer lunas sesuai ketentuan ke rekening bank atas nama Andik Setiawan dan pangeran Tour" tambahnya.

Ia menceritakan semua berjalan normal tanpa hambatan namun tiba-tiba pemilik agen travel umroh yang diketahui bernama Andik Setiawan menghubungi mUfti untuk menambah sejumlah uang.

"Semua seperti berjalan normal hingga hari H keberangkatan 1 April 2024 saya dihubungi Andik Setiawan agar saya menambah uang sejumlah tertentu karena alasan managemennya salah hitung jika tidak memberi tambahan (yang dia bilang hutang, akan diganti karena kesalahan timnya) maka kami tidak bisa berangkat karena belum ada tiket pesawat dan hotel. Saat itu posisi keluarga kami sudah perjalanan ke Bandara Juanda. Saya tidak sampai hati jika gagal berangkat, maka akhirnya saya transfer nominal yang tidak sedikit" Ceritanya.

"Sampai di Mekkah kami diberi hotel Hilton Jabal Omar. Cek in jam 8 pagi, tapi jam 13.00 siang kami diusir. Kami pindah hotel dan tiap hari diusir karena belum bayar. Dan hari ini 5 April jam 16.00 kami benar-benar harus angkat kaki dari hotel karena travel tidak bisa membayar untuk hari ini dan selanjutnya" sambungnya.

Ia pun langsung menghubungi pihak terkait dan berharap pelaku bisa ditindaklanjuti agar tak memakan banyak korban.

"Saya sudah mencoba menghubungi Muassasah, KBRI dan pihak2 berwenang agar segera diambil langkah lebih lanjut agar tidak semakin banyak korban" harapnya.