BI Temukan Rupiah Rusak di Pulau Terpencil di Maluku

BI Temukan Rupiah Rusak di Pulau Terpencil di Maluku
BI Temukan Rupiah Rusak di Pulau Terpencil di Maluku

Lambeturah.co.id - Bank Indonesia (BI) sudah melangsungkan ekspedisi rupiah berdaulat di dua pulau terpencil, diantaranya Banda Neira dan Tual di Provinsi Maluku. BI menemukan rupiah yang bentuknya sudah tidak layak dalam penukarannya.

"Uang kalau standar nilai 8 layak. Di bawah 8 itu kita racik. Nah di Banda itu kemarin bukan 8 tapi sudah di bawah 1," kata Deputi Gubernur BI Doni P Joewono ketika melihat penukaran uang di Tual, pada Minggu (3/9/2023).

"Uang tersebut sudah bukan lusuh lagi bahkan busuk. Itu berbahaya bahkan ada virus yang ada di sana," tambahnya.

Doni berharap kepada masyarakat yang memiliki uang rusak, lusuh dan lecek agar menukarkan dengan uang baru tahun emisi 2022. Di Tual BI sudah menyediakan uang baru sebesar Rp10 miliar.

Pecahannya juga beragam, mulai dari Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000 dan Rp1.000. BI pun memberikan fasilitas jika masyarakat ingin mendapatkan pecahan kecil.

"Silakan datang ke sini. Kita sediakan uang baru. Selama ada uangnya kita tukarkan," ujar Doni.

Sebagian uang baru nantinya bakal diberikan kepada perbankan yang ada di Tual, baik BUMN maupun swasta. BI juga meminta perbankan supaya turut membantu penukaran uang rusak dan lusuh yang dimiliki masyarakat.

"Nanti tolong bantu, kalau ada masyarakat uang rusak tolong segera ditukar," pungkasnya.