BRI Buka Suara Terkait Hilangnya Saldo Rp549 Juta Milik Nasabah di Malang

Uang senilai Rp549 juta di saldo tabungan BRI miliknya raib usai dirinya mengklik tautan link aplikasi berkedok PDF yang dikirim di WhatsApp (WA).

BRI Buka Suara Terkait Hilangnya Saldo Rp549 Juta Milik Nasabah di Malang
BRI Buka Suara Terkait Hilangnya Saldo Rp549 Juta Milik Nasabah di Malang

Lambeturah.co.id - Bank BRI buka suara terkait hilangnya saldo ratusan juta dari tabungan milik nasabah di Kota Malang, Jawa Timur

Lewat rilisnya Pemimpin Kantor Cabang BRI Malang Ronaldo Nasution mengatakan BRI sudah melakukan investigasi atas pengaduan korban bernama Irwan Gema tersebut.

Uang senilai Rp549 juta di saldo tabungan BRI miliknya raib usai dirinya mengklik tautan link aplikasi berkedok PDF yang dikirim di WhatsApp (WA).

"BRI sangat menyesalkan kejadian tersebut, dimana yang bersangkutan merupakan korban tindak kejahatan penipuan online atau social engineering," katanya, dikutip pada Senin (17/7/2023). 

"Modus penipuan tersebut dilakukan melalui aplikasi yang tidak resmi atau bodong yang diinstall korban dan membuat korban dengan sadar memberikan persetujuan untuk mengizinkan aplikasi bodong tersebut mengakses aplikasi SMS," ujarnya.

"BRI berempati atas hal tersebut, namun demikian bank hanya akan melakukan penggantian kerugian kepada nasabah apabila kelalaian diakibatkan oleh sistem perbankan," tambahnya.

Ia mengkalim bahwa BRI senantiasa mengimbau nasabah agar lebih berhati-hati dan tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi tidak resmi, serta dihimbau agar nasabah tetap menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain.

"Termasuk memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan berupa; nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP dan sebagainya melalui saluran, tautan atau website dengan sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ungkapnya.

Sebab semakin beragamnya modus penipuan secara digital, BRI juga menghimbau agar nasabah tidak sembarang menginstall aplikasi. 

Data atau informasi bisa dicuri oleh para fraudster apabila masyarakat menginstall aplikasi dengan sumber tidak resmi yang dikirimkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Kami juga menghimbau hal yang sama ke masyarakat umum bahwa modus penipuan social engineering tersebut juga dapat terjadi di bank manapun," tuturnya.