Crazy Rich Malang Dikritik Koalisi Pejalan Kaki Karena Halangi Ubin Tunanetra di Kemang

Crazy Rich Malang Dikritik Koalisi Pejalan Kaki Karena Halangi Ubin Tunanetra di Kemang
Lambeturah.co.id - Gilang Widya Pramana dan Shandy Purnamasari menggunggah kebersamaan mereka makan di pinggir jalan.

Mereka dikritik oleh Koalisi Pejalan Kaki, karena memarkir motor besarnya yang menghalangi ubin pemandu tunanetra di trotoar tersebut.

Dalam unggahan di akun Instagram @juragan_99 dan akun Shandy @shandypurnamasari terlihat sedang makan bubur di trotoar jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Pada Minggu (13/2/2022) lalu.

Tertinggi di Dunia, Orang Indonesia Doyan Main HP Lebih dari 5 jam



Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus dalam keterangan di Instagram mengatakan Gilang sebagai sultan yang lupa fungsi trotoar serta guiding block tunanetra.

"Apakah aturan masih mempan sama sultan? Walaupun sampai menghakimi ruang disabilitas tunanetra yang penting senang. Jika ada yang berteman dengan Sultan ini, tolong ingatkan fungsi trotoar dan guiding block ya," tulis Koalisi Pejalan Kaki dikutip dari detikcom, pada Kamis (17/2/2022).

Alfred Sitorus menambahkan, Koalisi Pejalan Kaki Sebelumnya, pernah menegur kepala daerah, menteri, bahkan polisi. Tapi, kesadaran untuk menghormati fasilitas pejalan kaki dan tunanetra ternyata masih kurang.

Selain itu, pendukung Gilang dan Shandy membela crazy rich Malang karena dinilai cuma sebentar untuk makan bubur ayam dan Koalisi Pejalan Kaki pun menerima respons tersebut.

"Jutaan follower dia ternyata juga nggak paham fungsi guiding block itu sendiri. Pasukannya kok 'kosong' semua? Apa kita salah melakukan edukasi dan nggak ada efeknya ke masyarakat? Ternyata bagi mereka nggak nyampe informasi," katanya.