Diisukan Belum Bayar THR Karyawan, Dunkin’ Donuts Buka Suara

Diisukan Belum Bayar THR Karyawan, Dunkin’ Donuts Buka Suara
LambeTurah.co.id - Manajemen PT Dunkindo Lestari buka suara terkait isu polemik tunjangan hari raya (THR) yang belum dibayarkan ke sejumlah karyawan. THR yang belum dibayarkan kepada 35 karyawan terkait verifikasi data.

Manajer HRD PT Dunkindo Lestari Junaidi bercerita, perusahaan terkena dampak dari adanya pandemi COVID-19. Sebab, pemerintah melakukan sejumlah pengetatan. Perusahaan pun merespons kebijakan pemerintah itu dengan melakukan pengaturan alias pengurangan waktu kerja.

"Tentunya hari kerjanya ini berdampak kepada upah yang kita bayarkan harapannya. Karena penjualan di counter itu turun, yang kerjanya 26 hari menjadi 20 hari. Kita di office yang istilahnya di kantor juga mengalami hal yang sama. Jadi kita gaji itu berkurang sekitar 30%-an, harap bisa bertahan," katanya kepada detikcom, Rabu (18/5/2022).

Instagram Diretas, Emma Waroka Lapor Polisi



"Berjalannya waktu mereka menolak dibayarkan gaji secara proporsional sesuai dengan jumlah hari kerja yang masuk. Walaupun mereka masuk istilahnya 20 hari mereka tetap minta gaji full. Ini agak menyulitkan perusahaan juga karena penjualan turun dan counter banyak yang tutup," sambungnya.

Selanjutnya karena banyak karyawan yang dirumahkan pada Mei 2020 dampak banyak toko yang ditutup. Pada tahun 2021, mereka sudah tidak bekerja tapi manajemen berniat untuk membayarkan THR. Lalu, manajemen pun berinisiatif melayangkan surat untuk para pekerja tersebut.

"Sampai akhirnya 2022, saya inisiatif kirim surat ada sebagian yang datang, ada sebagian yang nggak datang. Yang datang ini sekitar 30-35 orang akhirnya minta THR. THR ini terus terang perusahaan istilahnya harus melalui tahapan-tahapan verifikasi dong, mereka baru masuk ini berapa hari. Ini harus diverifikasi dengan catatan yang istilahnya 2 tahun sebelumnya, 1-2 tahun sebelumnya," jelasnya.

Dia menegaskan, THR 2021-2022 kepada sebagian karyawan telah terbayar, hanya tersisa untuk 35 orang pekerja.

"(THR 2021-2022) Sudah, tinggal 35 orang ini, nggak masalah tinggal 35 orang ini, karena proses 1istrasi berjalan lambat. Mereka kan ada yang ketinggalan apa segala, ada yang KTP-nya nggak jelas, tanda tangannya belum. Verifikasi data kan butuh waktu," ujarnya.