Heboh Kisah Penumpang Pesawat Kena Serangan Laser di Jakarta

Pesawat yang ditumpanginya terkena serangan laser ketika melintas di kawasan Marunda atau Cilincing, Jakarta Utara (Jakut).

Heboh Kisah Penumpang Pesawat Kena Serangan Laser di Jakarta
Heboh Kisah Penumpang Pesawat Kena Serangan Laser di Jakarta

Lambeturah.co.id - Salah seorang pengamat penerbangan Gerry Soejatman melaporkan adanya serangan laser ke pesawat yang tengah mengudara. Gerry menuturkan penyorotan sinar laser terjadi lebih dari sekali.

Gerry mengatakan menjadi penumpang dalam pesawat ketika serangan laser terjadi. Akibatnya, ia mengaku sempat mengalami gangguan penglihatan.

"Sempat terkena pesawat sekitar tiga kali, namun yang pertama pas saya melihat ke arah sumber laser jadi sempat terkena dampak temporary blindness (silau) di satu mata selama beberapa detik," ujar Gerry saat dikutip, pada Jumat (7/7/2023).

Dia mengatakan peristiwa itu terjadi pada Kamis (6/7/2023) saat penerbangan dari Bali ke Jakarta. Pesawat yang ditumpanginya terkena serangan laser ketika melintas di kawasan Marunda atau Cilincing, Jakarta Utara (Jakut).

"Jarak segitu, dengan pergerakan laser yang tidak ngacak ke mana-mana, ya kemungkinan besar disengaja," tuturnya.

Ia menjelaskan penglihatannya perlu waktu untuk dapat melihat dengan normal usai terkena sorotan laser. 

"Untung penglihatan segera pulih, namun di mata yang terkena baru bisa adaptasi ulang dengan cahaya sekitar kira-kira 1 menit kemudian," ungkapnya.

"Kalau lagi apes, bisa ada permanent eye/vision damage. Bahaya bagi pilot yang sedang melakukan approach/landing. Kalau permanent eye/vision damage, selesailah karier si pilotnya," tambahnya.

Dia berharap persoalan serangan laser tidak terus-menerus terjadi dan aparat menindak, menertibkan, dan mengedukasi perihal bahaya serangan laser.

"Saya sih berharap masalah laser ini nggak jadi kayak zaman dulu. Kalau kayak yang dulu, nah itu berbahaya banget. Bidikannya jago banget," harapnya.

Atas peristiwa ini, Airnav Indonesia mengatakan tidak menerima laporan pengaduan.

"Dari tim safety kami belum ada menerima laporan. Mungkin bisa cek ke pihak bandara atau otban (otoritas bandara)," tandas Internal Public Relation AirNav, Syafiandry Kawi.