Imbas Bocorkan Pesan Teror, Bea Cukai Diduga Minta Fatimah Hapus Cuitan di Twitter

Oknum yang berlindung di balik akun palsu itu mengirimkan pesan memaki sejak cuitan Fatimah muncul terkait Bea Cukai viral di media sosial Twitter.

Imbas Bocorkan Pesan Teror, Bea Cukai Diduga Minta Fatimah Hapus Cuitan di Twitter
Imbas Bocorkan Pesan Teror, Bea Cukai Diduga Minta Fatimah Hapus Cuitan di Twitter

Lambeturah.co.id - Fatimah Zahratunnisa yang menang dalam sebuah kontes menyanyi pada Maret lalu mengaku dimintai Rp4 juta oleh oknum Bea Cukai diminta menghapus cuitannya tersebut.

Fatimah mengungkapkan dugaan diteror pesan oleh oknum pegawai Bea Cukai di akun Instagram miliknya. Oknum yang berlindung di balik akun palsu itu mengirimkan pesan memaki sejak cuitan Fatimah muncul terkait Bea Cukai viral di media sosial Twitter.

Imbasnya, Bea Cukai dipandang negatif oleh masyarakat. Kemudian pada Jumat, 21 April 2023, Fatimah mengaku sampai saat ini dia masih menerima pesan makian dari akun palsu yang ia curigai sebagai oknum-oknum pegawai Bea Cukai tersebut. Bea Cukai meminta Fatimah menghapus cuitannya.

Orang yang mengirim pesan itu dengan personal kepada Fatimah menyebut jika oknum yang memaki bukanlah dari Bea Cukai.

"Hhh gw sampe dijapri. Baiklah, maaf kalo nuduh di awal. Itu akun2 katanya bisa aja bukan oknum becuk. Cuma orang2 yg mau ngejatohin becuk ya guys," ucap Fatimah, dikutip pada Minggu (23/4/2023).

"Tp gabisa berhenti suudzon krn mereka muncul habis viral belain becuk abis itu ngehate. Sebelum viral followersku hanya wibu," tambahnya.

Kemudian, Dia menyentil Bea Cukai, menyebut instansi Kementerian Keuangan itu tengah berusaha memperbaiki diri.

"Ingat guys kalo ada yg nakal itu oknum ya guys. Bea cukai sedang berusaha memperbaiki guys. Sudah berupaya mengedukasi staf muda2 agar selalu memberi rasa empati kpd masyarakat yg membutuhkan pelayanan. (Amin)," ujar Fatimah.

Fatimah juga menolak dengan tegas. Saat sebelumnya diminta untuk menghapus cuitannya itu. 

Dia ingin Bea Cukai memberikan bukti adanya perbaikan oknum-oknum di lembaganya.

"Saya tidak akan memenuhi permintaan untuk menghapus tweet, namun mari kita lihat saja kinerja baru BC sudah sampai mana membasmi oknum, dan sejauh mana meningkatkan pelayanan untuk bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat dengan citra barunya (Amin lagi)," pungkasnya.