Kasus Viral Soal Pelayanan Bea Cukai, Sri Mulyani Turun Tangan

Kasus Viral Soal Pelayanan Bea Cukai, Sri Mulyani Turun Tangan
Kasus Viral Soal Pelayanan Bea Cukai, Sri Mulyani Turun Tangan

Lambeturah.co.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani turun tangan setelah adanya sejumlah keluhan masyarakat terhadap pelayanan Bea Cukai Soekarno Hatta (Soetta) yang menjadi viral di media sosial. 

Sri Mulyani membahas soal berbagai rumor yang muncul di publik terkait pelayanan Bea Cukai.

"Malam ini, saya bersama pimpinan @beacukairi di Kantor @bcsoetta membahas tentang berbagai isu aktual yang muncul di publik terkait pelayanan BC," kata Sri Mulyani dalam unggahan Instagram pribadinya @smindrawati, dikutip, pada Minggu (28/4/2024).

Beberapa kasus yag mencuat diantaranya terkait pembelian sepatu online dari luar negeri seharga Rp 10 juta yang dikenakan bea masuk Rp 31 juta. Lalu keluhan influencer yang tidak bisa melakukan review mainan robot Megatron dari Robosen lanta produk itu tertahan di Bea Cukai akibat dikenakan US$ 1.699 dari harga US$ 899.

Ia menjelaskan dua kasus ini mirip yaitu ada keluhan mengenai pengenaan Bea Masuk dan Pajak. Oleh sebab itu, menurut Sri Mulyani, petugas Bea Cukai mengoreksi untuk keperluan penghitungan bea masuk dan pajaknya. 

"Namun masalah ini sudah selesai karena Bea Masuk dan Pajaknya telah dilakukan pembayaran, sehingga barangnya pun sudah diterima oleh penerima barang," ujarnya.

Sebut Sri Mulyani, pengiriman barang untuk Sekolah Luar Biasa (SLB) berupa keyboard sebanyak 20 pcs itu sebelumnya diberitahukan sebagai barang kiriman oleh PJT pada tanggal 18 Desember 2022. Namun lantaran proses pengurusan tidak dilanjutkan oleh yang bersangkutan tanpa keterangan apa pun, maka barang itu ditetapkan sebagai Barang Tidak Dikuasai (BTD).

Diketahui jika ternyata barang kiriman itu merupakan barang hibah. Sehingga Bea Cukai akan membantu dengan mekanisme fasilitas pembebasan fiskal atas nama dinas pendidikan terkait.

"Arahan saya jelas, saya minta BC terus melakukan perbaikan layanan dan proaktif memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kebijakan-kebijakan dari berbagai K/L yang harus dilaksanakan oleh BC sesuai mandat UU. Yaitu sebagai border protection, revenue collector, trade facilitator, dan industrial assistance," ucapnya.

"Saya mengapresiasi dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah dan terus membantu memberikan masukan maupun dukungan lain agar pelayanan dan kinerja BC dan Kemenkeu terus membaik," pungkasnya.