Keluarga Dini Sera Afrianti Akui Mendapat Tawaran Damai dengan Uang

Keluarga Dini Sera Afrianti Akui Mendapat Tawaran Damai dengan Uang
Keluarga Dini Sera Afrianti Akui Mendapat Tawaran Damai dengan Uang

Lambeturah.co.id - Kasus tragis pembunuhan Dini Sera Afrianti oleh kekasihnya, Ronald Tannur, anak dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Edward Tannur, kembali menjadi sorotan. Kabar terbaru mengungkapkan bahwa keluarga Dini Sera Afrianti mengakui telah menerima tawaran uang untuk mencapai perdamaian dengan Gregorius Ronald Tannur (GRT).

Dimas Yemahura, yang mewakili keluarga Dini Sera Afrianti dalam aspek hukum, menyampaikan bahwa ada upaya intimidasi dan intervensi dalam proses hukum yang menyangkut Ronald Tannur.

"Saya dari tim kuasa hukum keluarga dari almarhumah Dini dengan video ini kami sekeluarga mengklarifikasi banyak hal yang beredar di media massa termasuk iktikad-iktikad tidak baik atau dugaan-dugaan intervensi dari pihak tertentu yang mencoba untuk memengaruhi keluarga melakukan perdamaian," kata Dimas dalam video yang diterima lambeturah, Rabu (11/10).

Dimas mengungkapkan bahwa seorang individu bernama Fauzi, yang mengklaim memiliki keterkaitan dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), bertindak sebagai perantara dalam kasus ini. Fauzi mengklarifikasi bahwa ia diperintahkan oleh ayah Ronald, Edward Tannur, untuk memberikan uang kepada keluarga Dini Sera Afrianti sebagai bentuk santunan.

Fauzi, yang mengaku menjadi anggota komisi DPR bersama Edward Tannur, bermaksud memberikan sejumlah uang kepada keluarga Dini Sera Afrianti dengan harapan dapat memengaruhi hukuman terhadap Ronald Tannur, yang merupakan pelaku penganiayaan.

Bahkan, seorang perwakilan dari keluarga Dini Sera Afrianti menyatakan bahwa Fauzi enggan melakukan tindakannya secara terbuka dan datang ke rumah mereka untuk memberikan uang tanpa sepengetahuan kuasa hukum mereka, Dimas.

"Fauzi bilang katanya dari partai PKS ini satu komisi sama ayahnya Ronald dan nyuruh ke dia untuk datangi rumah kami untuk dikasih santunan tanpa sepengetahuan kuasa hukum kami. Jangan ada yang tahu kalau keluarga Ronald mau datang ke rumah gitu. Pas hari Selasa 10 Oktober 2023," tambah perwakilan keluarga.

Oleh karena itu, Dimas Yemahura dengan tegas menolak seluruh tawaran uang yang diajukan. Menurutnya, tindakan ini dapat merusak proses hukum yang sedang berlangsung.

"Dengan ini kami sampaikan bahwa keluarga menolak segala bentuk pemberian apa pun santunan uang yang sifatnya adalah untuk menginfeksi jalannya proses hukum, jika ingin memberikan santunan berikanlah tanpa adanya embel-embel perdamaian atau pencabutan perkara," ujarnya.

"Sebagai orang yang bermartabat seharusnya memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang beradab dan tidak melakukan tindak-tindak di luar proses hukum, menyuruh orang datang ke sini dan meminta rekening keluarga korban, jangan sampai kuasa hukum tahu, dan itu mencederai proses hukum yang berlaku," pungkasnya.