Mentan Amran Sulaiman Ungkap Korupsi Berjamaah Pejabat di Kementan, Pura-Pura Minta Bagian

Mentan Amran Sulaiman Ungkap Korupsi Berjamaah Pejabat di Kementan, Pura-Pura Minta Bagian
Mentan Amran Sulaiman Ungkap Korupsi Berjamaah Pejabat di Kementan, Pura-Pura Minta Bagian

Lambeturah.co.id - Sejak menjabat sebagai Menteri Pertanian, Amran Sulaiman telah melakukan banyak perubahan positif di sektor pertanian Indonesia. Setelah berhasil menyelesaikan masalah pupuk dan hasil panen susu, ia kembali bergerak untuk menangkap koruptor yang telah menyalahgunakan uang negara.

Korupsi telah menjadi masalah besar di Indonesia, dan banyak pejabat dan pegawai kementerian yang telah ditangkap karena terlibat dalam korupsi.

Oleh karena itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman memiliki tekad besar untuk membersihkan Kementerian Pertanian dari korupsi dan fokus pada kesejahteraan petani Indonesia.

Dalam sebuah wawancara yang dikutip lambeturah dari akun instagram @fakta.indo dari YouTube @metrotvnewsundercover.id pada tanggal 12 Desember 2024, Amran Sulaiman menceritakan bagaimana ia menemukan pejabat korup di lingkungan Kementerian Pertanian.

Ia mengatakan bahwa saat itu, Kementerian Pertanian sedang melakukan produksi jagung, tetapi tiba-tiba impor jagung senilai 6 triliun rupiah masuk ke Indonesia.

“Ini menarik kami lagi produksi, kami lagi produksi jagung waktu itu, lagi peak season, panen puncak tiba-tiba impor masuk itu nilainya 6 trilliun” Ujar Amran.

Amran Sulaiman langsung memeriksa ke Surabaya dan bertemu dengan Dirjen, yang menjawab bahwa impor tersebut adalah "biasanya memang begitu".

“Kami langsung cek di Surabaya waktu itu, kami ketemu Dirjen, kami tanya Pak Dirjen kenapa ada impor (dan dijawab) Pak biasanya memang begitu”

Jawaban ini membuat Amran Sulaiman menggelengkan kepala dan menegur Dirjen, bagaimana bisa kesejahteraan rakyat digadaikan dengan kebiasaan yang sebenarnya harus dihapuskan.

“Tahu nggak kamu membunuh rakyat Indonesia, Petani jagung kita, katakanlah 10 juta atau 20 juta petani ini pasti langsung bangkrut seketika."

Dengan adanya impor yang dikatakan “biasanya memang seperti itu” Amran mengkalkulasi bahwa kerugian Petani jagung Indonesia bisa mencapai hingga 40 Trilliun Rupiah.

Amran Sulaiman kemudian mengubah prosedur impor dan berusaha untuk bertemu dengan pihak terkait sendirian.

Ia tidak mau bersama ajudan maupun sopir karena khawatir mereka bisa menjadi sumber kebocoran informasi negara.

Ia sengaja pura-pura meminta "jatah" hasil impor untuk menangkap secara langsung siapa saja pejabat terkait yang tega memakan uang rakyat.

Amran Sulaiman bahkan merekam percakapannya dengan "oknum" tersebut sebagai bukti untuk memecat para koruptor di lingkungan Kementerian Pertanian.

Dengan demikian, Amran Sulaiman telah menunjukkan komitmennya untuk membersihkan Kementerian Pertanian dari korupsi dan fokus pada kesejahteraan petani Indonesia.