Niluh Djelantik Membantah Adanya Persekusi Bule Remaja Pelaku Vandalisme di Badung

Niluh Djelantik membantah sudah lakukan persekusi kepada pelaku vandalisme. Mbok pastikan hanya pegang, hanya memeluk.

Niluh Djelantik Membantah Adanya Persekusi Bule Remaja Pelaku Vandalisme di Badung
Niluh Djelantik Membantah Adanya Persekusi Bule Remaja Pelaku Vandalisme di Badung

Lambeturah.co.id - Pegiat media sosial Niluh Djelantik membantah sudah lakukan persekusi kepada pelaku vandalisme, warga negara asing (WNA) yang berusia sekitar 15 tahun di tembok SD Negeri 4 Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Pada Sabtu (28/1/2023) dini hari.

Niluh mengatakan jika keriuhan yang terjadi di lokasi murni lantaran adanya provokasi.

"Mbok pastikan hanya pegang, hanya memeluk, hingga akhirnya datang turis asing dari mobil dan merekam wajah, berkata tidak pantas. Kami sedang selesaikan permasalahan kami," kata Niluh Djelantik, pada Minggu (29/1/2023).

Ia juga mengatakan, keributan kecil yang terjadi bermula ketika seorang remaja bule pelaku vandalisme ingin kabur saat diberikan penjelasan. Saat itu Niluh Djelantik hanya ingin memastikan orang tua dari remaja bule itu tahu ada perusakan tembok.

Namun, turis datang dengan mengendarai mobil kemudian menghampiri Niluh Djelantik yang sedang bersama pelaku vandalisme tersebut.

Kemudian Bule dewasa ini terus menanyakan apa yang dilakukan Luh Djelantik terhadap remaja itu sambil terus mengatakan remaja itu hanyalah anak-anak.

"Kami pun terprovokasi dengan kehadiran orang-orang yang tidak tahu masalah ini. Mereka memperlakukan kami, seolah kami yang lakukan kesalahan," ungkapnya.

"Saya ingin bicara dengan orang tuanya (remaja bule), menyampaikan agar mereka tanggung jawab dengan membersihkan lagi tembok sekolah itu. Hanya sederhana begitu saja. Keributan tidak terjadi kalau mereka tidak datang," tambah Niluh.

Niluh Djelantik pun sempat cekcok dengan dua bule wanita yang tiba-tiba muncul. Bahkan salah satu bule wanita berbohong, mengaku sebagai orang tua remaja pelaku vandalisme.

"Orang-orang ini memakai segala cara untuk bisa meloloskan remaja ini. Ya mbok tetap satu keputusan, menunggu orang tuanya. Polisi akhirnya datang, mereka memastikan situasi kondusif," ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Kuta Utara Kompol I Made Pramasetia menjelaskan, keributan yang dipicu aksi vandalisme di SD 4 Kerobokan, Kuta Utara, sudah selesai langsung di lokasi, disaksikan aparat Polsek Kuta Utara. 

"Artinya sudah mediasi, kekeluargaan di lokasi. Personel kami sudah ada di lokasi. Untuk penanganan memang karena tidak ada laporan dari pihak manapun, sudah diselesaikan di lokasi. Nanti apakah ada tanggung jawab dari WNA ini, nanti mereka dipertemukan," pungkasnya.