Viral Chat WA Kapolres Nagekeo Berisi Ancaman ke Wartawan

Grup itu menjadi viral karena berisi ancaman kekerasan terhadap wartawan Tribun Flores (Kompas Gramedia Grup), Patrianus ‘Patrick’ Meo Djawa.

Viral Chat WA Kapolres Nagekeo Berisi Ancaman ke Wartawan
Viral Chat WA Kapolres Nagekeo Berisi Ancaman ke Wartawan

Lambeturah.co.id - Percakapan grup WhatsApp antara polisi dan jurnalis di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di sosial media. Grup itu menjadi viral karena berisi ancaman kekerasan terhadap wartawan Tribun Flores (Kompas Gramedia Grup), Patrianus ‘Patrick’ Meo Djawa.

Grup WA itu beranggotakan Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Nagekeo, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Yudha Pranata dan sejumlah wartawan. Dalam tangkapan layar grup WA bernama KH Destro, terlihat Kapolres Nagekeo Yudha menulis sejumlah pesan. 

"All Destro. Hubungi Patrik untuk minta wawancara klarifikasi tentang laporan dari Ketua Suku Nataia. Sekarang!!!. Bukti chat WA ke Patrick segera di screenshot. Sebagai bukti bahwa kita sudah meminta klarifikasi kepada Patrick. Bikin dia stress. Baru buat catatan kaki, sampai berita ini diturunkan saudara Patrick belum bisa memberikan klarifikasi," tulis Yudha dalam pesan itu, seperti diberitakan Kompas.com.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Nusa Tenggara Timur (NTT), Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Johni Asadoma mengatakan pihaknya sedang menyelidiki kasus ini.

"Kita sedang selidiki kebenaran info ini," kata Kapolda NTT Irjen Polisi Johni Asadoma, kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Senin (24/4/2023).

Menurut Johni, setelah semua data terkumpul, baru pihaknya akan menyampaikan ke publik soal kasus itu. Johni pun tak segan-segan memberi tindakan tegas, bila anggotanya melakukan pelanggaran ataupun kesalahan.

Terkait hal itu, Kapolres Negekeo AKBP Yudha Pranata, membenarkan grup WhatsApp itu dan tulisan yang dia buat.

"Betul itu chat saya, sebagai bentuk pembinaan dan juga sebagai mitra Polri dalam bentuk penyiaran berita yang tidak pernah kita tutupi," kata Yudha, saat dihubungi Kompas.com, melalui pesan WA, Senin pagi (24/4/2023).