Viral Kisah Sang Istri yang Suaminya Jadi Generasi Sandwich, Biayai Ortu Hingga Keponakan

Viral Kisah Sang Istri yang Suaminya Jadi Generasi Sandwich, Biayai Ortu Hingga Keponakan
Viral Kisah Sang Istri yang Suaminya Jadi Generasi Sandwich, Biayai Ortu Hingga Keponakan

Lambeturah.co.id - Seorang perempuan mengungkapkan bahwa dirinya merasakan bagaimana jadi generasi sandwich usai menikah dengan suaminya viral di media sosial. 

Curhatan istri itu berawal dari unggahan Ariska Paramita dimana membagikan foto-foto mulai dari foto untuk buku nikah hingga mempunyai seorang anak.

"Kalau gak nikah sama kamu, aku gak tahu gimana rasanya jadi sandwich generation. Ini pas mau foto background biru, hati aku sudah mantap buat nikah sama kamu, walaupun dengan background keluarga kamu yang kayak gitu. Di sini aku belum sepenuhnya tahu tentang keluarga kamu, tapi aku sudah yakin, karena di antara beberapa cowok yang dekatin cuma kamu langsung serius mengajak nikah," kenangnya.

Saat persiapan pernikahan, wanita bernama Ariska ini rela menjual motor untuk menambah biaya. 

"Di sini aku terima dikasih mahar berapa pun dan gak nuntut nikahnya harus gimana-gimana, karena yang penting halalnya, sudah capek pacaran-pacaran gak jelas, aku juga gak ada ibu dan bapakku sudah sakit-sakitan," ungkapnya.

Ia juga memperlihatkan sejumlah foto preweddingnya. Dia mengaku bahagia dan terharu lantaran ada mempunyai kenang-kenangan, berupa foto aesthetic. Ariska menyampaikan meminta bantuan temannya untuk mengabadikan momen prewedding, supaya hemat biaya.

"Di sini keluarga kamu gak ada pembahasan tentang nikah, malah nyuruh nikah di kampung bapakku di Ngawi, karena mungkin gak mau keluar biaya seperser pun, bahkan pas nikah di kampungku orang tua kamu gak ikut mengantar wkwkwk sad ya," katanya kecewa.

"Ini H-3 sebelum menikah sudah di Ngawi, aku tahu kamu di sini sedih banget karena sendirian, gak ditemenin keluarga kamu buat nikah, padahal seharusnya mereka mampu dan bisa nemenin kamu, tapi memilih gak pergi, karena sibuk ngurus cucu kesayangan mungkin, Gak ada tabungan sama sekali, padahal kerja dari pagi sampai tengah malam, duit gaji habis buat ngidupin keponakan," tambahnya.

Usai menikah, Ariksa dan suami tinggal di rumah mertua yang berada di Palembang. Ternyata di rumah itu ada anggota keluarga lain yang juga menetap di sana. Ia yang seorang anak tunggal, awalnya kaget dengan tempat tinggal barunya itu.

"Mana banyak orang, semua anggota keluarga tinggal di situ, risih banget, karena aku anak tunggal, dan selalu hidup sendiri jadi gak biasa sama keadaan ramai, tapi gak papa aku turutin biar kamu gak sedih," ucapnya.

"FYI kita gak disedekahin sama sekali habis nikah, ya udah kaya gak terjadi apa-apa, kaya nikahan binatang aja, padahal di kampung bapakku diramein, full pakai uang bapakku dan gak kamu ganti," ungkapnya.

Ariska menceritakan suaminya sudah membiayai kebutuhan keponakannya sejak awal pernikahan mereka. Mertuanya juga kerap ke kamar untuk meminjam uang kepada Ariska.

"Terus disuruh diam-diam gak usah bilang kamu, tapi karena aku kasihan, jadi aku kasih gak usah pinjam, eh malah dikasih ke anak perempuan kesayangan sama cucu kesayangan wkwkwk, Kerja-kerja, karena pengeluaran habis nikah makin banyak, gak cuma buat berdua, tapi buat nanggung keluargamu yang segambreng, belum lagi susu sama pampers keponakanmu," ungkapnya.

"Di sini aku sudah capek dan muak banget, hidup di rumah kamu, yang ada tengkar terus setiap hari, uang juga habis gitu aja, percuma capek kerja gak bisa nabung, aku rela jual iPhone 12 aku, buat bisa mulai hidup baru, cari rumah kontrakan dan beli perabotan, orang tua kamu semakin sebel sama aku habis ini," kenangnya.

Tak tahan tinggal di rumah mertua, Ariska memutuskan untuk mengontrak bersama suaminya. Namun usai tinggal di rumah kontrakan, dia mengalami beberapa kendala.

"Pertama kali pindah rumah kontrakan, ehh ada aja, tengah malam atap bocor, rumah banjir, mana posisinya aku lagi hamil muda, tengah malam tidur kedinginan, karena atap rumahnya memang terbang kebawa angin, karena aku hamil muda dan gak bisa kerja lagi, aku sambil prelovein barang-barangku buat nambah-nambah pemasukan, karena pas hamil pengeluaran malah tambah banyak banget," imbuhnya.

Pada Hari Raya Idul Fitri, Ariska mengaku kehidupan rumah tangganya lebih baik lantaran tinggal di rumah kontrakan. Ariska tak habis pikir, ibu mertuanya sering berbohong pura-pura sakit jantung.

"Singkat cerita sudah lahiran anak kita, keluargamu sepeser pun gak ada tuh bantu biaya lahiran, harus telepon bapakku dulu buat bantu, selembar baju pun gak ngasih, bahkan nunggu di rumah sakit pun enggak, Padahal aku sedih banget sudah gak punya ibu, berharap ibu mertua bisa kaya ibu taunya eh eh. Di sini untungnya suami selalu support aku, dan sudah terbuka matanya gimana perlakuan keluarganya sama aku," tuturnya.

"Anakku gak pernah sama sekali ditengokin, sibuk ngurusin cucu satunya, Apalagi beliin susu sama pampers keponakanmu, karena kamu juga suda punya anak. Cucu segemoy ini loh gak pernah dilirik, ya gak papa lah nak, ada ibu yang selalu nemenin kamu, kamu gak perlu nenek, yang penting ayah sama ibu ada untuk kamu 24 jam," jelasnya.

Ariska menuturkan iparnya mulai iri karena anaknya lebih sehat, aktif dan kebutuhannya lengkap. "Padahal aku ngurus sendiri loh, gak dibantu ibumu, aku juga beli apa-apa buat anakku pakai uangku sendiri bukan uang kakakmu," tegasnya.

"Happy gak diganggu lagi sama keluarga suami, karena mereka juga yang musuhin, jadi malu mau minta bantuan lagi wkwkwk. Kalau mau hidup happy dan gak stress tergantung suami, walau pun suami gaji dikit juga tapi kalau pengertian hidup aman-aman saja," tandasnya lagi.