Warga Batam Gunakan Uang Palsu Untuk Beli Bensin Pertalite

Warga Batam Gunakan Uang Palsu Untuk Beli Bensin Pertalite
Warga Batam Gunakan Uang Palsu Untuk Beli Bensin Pertalite

Lambeturah.co.id - Seorang warga Kecamatan Sekupang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) berusia 65 tahun, dengan inisial HBS, telah diamankan oleh Polsek Sekupang pada Minggu (3/12/2023) sore karena terbukti menggunakan uang palsu di sebuah stasiun bahan bakar minyak (SPBU) di Sei Harapan, Sekupang, Batam. Kapolsek Sekupang, AKP M Rizky Saputra, mengonfirmasi penangkapan tersebut melalui keterangan tertulis pada Selasa (5/12/2023).

Rizky menjelaskan bahwa kasus ini terungkap ketika pegawai SPBU Sungai Harapan Sekupang merasa curiga terhadap uang yang diterimanya. Pegawai tersebut melaporkan kejadian ini kepada atasannya, yang kemudian dilaporkan ke Polsek Sekupang. Ketika petugas tiba di tempat kejadian (TKP), pegawai SPBU menjelaskan bahwa seorang bernama Firdaus telah membeli Pertalite senilai Rp 30.000 menggunakan uang palsu pecahan Rp 5.000.

"Pemeriksaan dan penggeledahan di tas Firdaus mengungkap satu lembar uang palsu pecahan Rp 5.000, sehingga total ada tujuh lembar uang palsu pecahan Rp 5.000," ungkap Rizky. Firdaus mengaku bahwa HBS-lah yang menyuruhnya, tetapi HBS tidak memberitahunya bahwa uang tersebut adalah uang palsu yang dicetak sendiri.

"Pelaku HBS adalah penjual BBM eceran di pinggir jalan daerah Patam Lestari. Oleh karena itu, kami langsung menuju ke kediamannya," kata Rizky. Dengan cepat, berdasarkan informasi dari Firdaus, HBS berhasil diamankan di rumahnya di Perumahan Siriaon Indah Patam Lestari, Sekupang.

"Dari penggeledahan, kami menyita sejumlah barang bukti, termasuk printer, kertas yang digunakan untuk mencetak uang palsu, lem, gergaji, amplas, pisau, gunting, sepeda motor, dan 41 lembar uang palsu pecahan Rp 5.000 yang sudah dicetak dan siap diedarkan," ungkap Rizky.

HBS mengakui dengan sengaja mencetak uang palsu pecahan Rp 5.000 dengan tujuan agar uang tersebut beredar di kalangan pedagang kecil dan pembeli bensin eceran di kios miliknya.

"Jika menggunakan pecahan besar, sulit untuk beredar, kata HBS, sehingga pelaku memilih pecahan kecil agar dapat beredar di kios-kios kecil dan di antara pembeli BBM eceran," tambah Rizky. Ia juga mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan uang palsu atau menduga adanya peredaran uang palsu kepada pihak kepolisian terdekat.

"Kami mengimbau kepada masyarakat agar segera melaporkan uang yang mencurigakan atau diduga palsu kepada Babinkamtibmas atau satuan polisi terdekat agar dapat kami tindak lanjuti," pungkas Rizky.