Chef Arnold Sentil Pengendara Fortuner-Pajero yang Arogan di Jalanan

Baru-baru ini Chef Arnold Poernomo memberikan komentarnya soal pengguna Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport yang arogan di jalan. 

Chef Arnold Sentil Pengendara Fortuner-Pajero yang Arogan di Jalanan
Chef Arnold Sentil Pengendara Fortuner-Pajero yang Arogan di Jalanan

Lambeturah.co.id - Baru-baru ini Chef Arnold Poernomo memberikan komentarnya soal pengguna Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport yang arogan di jalan. 

Juri MasterChef tersebut merasa heran jika kebanyakan sopir Fortuner dan Pajero Sport merasa seperti punya jalan sendiri. Tak hanya itu, bahkan ada yang menggunakan sirine dan strobo pada dua SUV seakan-akan petugas polisi atau TNI.

Hal itu dirasakan Chef Arnold di akun Twitternya. "Kenapa kebanyakan orang yang nyetir Pajero sama Fortuner itu kalo nyetir kaya yang punya jalan sendiri? Suka mepet2, klakson2, motong2 kaya yang punya jalan sendiri...emg bapak lo doang yang punya jalanan?," cuit Chef Arnold, dikutip pada Selasa (13/12/2022).

Sony Susmana selaku Praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), menilai mobil-mobil berdimensi besar turut mempengaruhi perilaku pengendara. 

"Harus diakui kondisi lalu lintas di kita sekarang ini sudah jauh dari aman. Banyak road rage (kekerasan di jalan raya), texting driver (berkendara sambil main HP), stupid driver, dll. Itu kenapa banyak orang juga yang takut dan cari aman, yang defensif, dan yang ingin membalas. Nah pengemudi yang terdistract/terpengaruh salah satunya berbuat arogan juga dengan menggunakan fasilitas kendaraan yang secara dimensi besar, yang ada cuma Pajero dan Fortuner," ucapnya.

"Nah ke sini makin parah karena tindakan hukum nggak jelas dan kurang tegas. Penyelesaian lewat materai menambah daftar pengemudi-pengemudi roadrage," tambahnya.

Ia juga menjelaskan, jika mengendarai mobil dengan bodi lebih besar pengendara merasa harus mendapat prioritas di jalan. Terlebih ketika terjadi kontak fisik. 

"Berbentuk tinggi akan terlihat mampu menjangkau semuanya sehingga merasa memiliki kelebihan daripada kendaraan lainnya. Berbentuk besar, pengemudi merasa lebih harus mendapat prioritas dari yang lainnya," pungkasnya.