Influencer Meninggal Disuruh Netizen Minum Pestisida
Stenbay Koling 
Influencer bernama Luo tersebut awalnya melakukan live streaming di media sosial Douyin. Ia menginformasikan kepada pengikutnya bahwa video tersebut mungkin video yang terakhir kalinya.
Luo pun sempat menyampaikan rasa terimakasihnya kepada pengikutnya karena sudah memberikan dukungan.
Dalam live streaming itu, Luo mengakui bahwa dirinya sedang mengalami depresi yang cukup lama dan hingga mencapai waktu 2 bulan di rumah sakit.
"Diagnosaku adalah resmi, ini tidak palsu. Aku mungkin terlihat bahagia, tapi itu hanya untuk penggemar," kata Luo.
"Aku harap orang-orang akan bahagia ketika mereka melihat videoku dan melihat aku juga bahagia, tapi aku sudah tidak tahan lagi," lanjut Luo.
Luo mengatakan bahwa dirinya melakukan live streaming dengan suatu alasan tertentu, dan videonya tanpa disponsori oleh siapa pun.
Saat itu penonton Luo melihat ada botol pestisida di sebelahnya. Kemudian dari pengelihatan netizen, Luo diminta untuk meminumnya.
"Cepat minum itu," ditulis oleh salah satu komentar warganet.
"Minum itu jika kau mau."
"Botol itu tidak berisi air seni, kan?" tulis komentar netizen yang lain.
Setelah Luo mendapat komentar dari beberapa netizen, Luo akhirnya meminum pestisida yang ada disebelahnya. Luo juga memperlihatkan isi botol yang sudah kosong kepada netizen yang menonton live streaming tersebut.
Pada akhir live streaming, Terlihat Luo mulai merasa tidak nyaman dan kemudian memegang lehernya.
Influencer 25 tahun itu juga sempat dibawa ke rumah sakit. Akan tetapi, dokter tidak dapat menyelamatkan Luo yang sudah keracunan.
Salah satu teman Luo mengatakan bahwa influencer ini tidak punya rencana untuk bunuh diri. Luo dalam live streaming hanya untuk mencari perhatian mantan pacarnya.
Selain pestisida Luo juga sudah mencampur dengan minuman lainnya sesaat sebelum melakukan live streaming.
Seperti yang di ungkapkan oleh teman Luo, bahwa influencer ini juga sempat menelepon polisi dan ambulans untuk minta pertolongan usai menggelar live streaming. Namunj, nyawa Luo tidak bisa ditolong.
