Jawa Barat Sebut Paling Sering Cerai, Jatim Paling Banyak Pernikahan Dini

Jawa Barat Sebut Paling Sering Cerai, Jatim Paling Banyak Pernikahan Dini
Jawa Barat Sebut Paling Sering Cerai, Jatim Paling Banyak Pernikahan Dini

Lambeturah.co.id - Kementerian Agama (Kemenag) telah mencatat jika Jawa Barat menjadi provinsi dengan angka perceraian tertinggi di Indonesia. Sedangkan Jawa Timur tercatat menjadi provinsi dengan pernikahan usia anak tertinggi.

Hal itu disampaikan oleh Staf Khusus Menteri Agama bidang Media dan Komunikasi, Wibowo Prasetyo saat acara “Media Gathering Isu-Isu Kebimasislaman" di Kota Bandung, pada Kamis (30/5/2024).

"Angka perkawinan anak yang tertinggi itu di Jawa Timur, sedangkan angka perceraian tertinggi ada di Jawa Barat," ucapnya. 

"Belum lama misalnya, satu tahun, yah masih dini lah sehingga ini pentingnya anak-anak itu diberikan pengertian tentang pertahanan keluarga untuk bisa memberikan pengertian bahwa dibutuhkan kematangan sebelum dilaksanakan pernikahan," tambahnya.

Tak hanya itu, emosi yang belum stabil pada anak juga bisa menyebabkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terjadi pada pernikahan anak usia muda.

"Seringkali juga ada KDRT dalam pernikahan anak, karena emosionalnya belum stabil, ya karena masih anak-anak, seringkali lebih mendominasi dibanding kebijaksanaan di masing-masing pasangan, sehingga belum bisa mengontrol emosi dan sebagainya," ungkapnya.

Ia menilai, ada sejumlah faktor yang menyebabkan tingginya angka perkawinan anak. Pertama terkait perubahan gaya hidup masyarakat yang saat ini semakin terbuka.

"Kedua, ada faktor ekonomi. Ketiga, masih ada pemahaman di masyarakat kita, begitu sudah aqil baligh misalnya itu diperbolehkan untuk menikah," tuturnya.

"Tapi di masyarakat Indonesia, sudah ada yang aqil baligh, misalnya remaja putri itu umur 13, itu juga sudah dianggap boleh menikah," sambungnya.

Atas fenomena ini, pihaknya menginisiasi adanya bimbingan pranikah. Pasalnya, anak-anak itu masih memiliki masa depan yang besar untuk dicapai.

"Paling penting adalah memberikan bimbingan pra-nikah bagi remaja berusia 10-an, ini terus dilakukan ada programnya di Bimas Islam yaitu Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS). Dan sampai saat ini tahun 2023 itu sudah dilakukan bimbingan kepada para remaja, mencapai 64.435 remaja," pungkasnya.