Orang Tua Murid Protes ke Mendikbud, Minta Wisuda TK-SMA Dihapus

Kontroversi muncul ketika Mendikbud Nadiem Makarim, dihadapkan pada protes orang tua murid terkait tradisi wisuda di sekolah-sekolah.

Orang Tua Murid Protes ke Mendikbud, Minta Wisuda TK-SMA Dihapus

Lambeturah.co.id - Baru-baru ini Akun Instagram Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim digeruduk orang tua murid yang merasa keberatan dengan tradisi wisuda untuk siswa TK hingga SMA yang diadakan sekolah. 

Menurutnya, wisuda itu hanya diperuntukkan bagi mahasiswa di perguruan tinggi. Tak hanya itu, para orangtua mengaku biaya yang dibebankan untuk acara wisuda itu cukup memberatkan orang tua murid. 

Terlihat protes itu dipenuhi di kolom komentar salah satu unggahan Nadiem di akun Instagram-nya. 

Padahal unggahan tersebut berisi video tentang apresiasi Mendikbud pada seorang seniman yang diunggah pada Senin, 12 Juni 2023.

“Tolong Pak Nadiem sekarang dihapuskan acara wisuda dari TK-SMA karena hanya memberatkan biaya para orang tua. Wisuda hanya untuk lulusan universitas aja bukan dari TK,” tulis akun Instagram @mikhaylaeka2023 dikutip pada Kamis (15/6/2023).

Bahkan netizen yang seorang wali murid TK harus membayar senilai Rp 300 ribu untuk keperluan wisuda TK

“Pak tolonglah pertanyaannya diperbaiki masa anak gue yg umur 7 tahun gk bisa masuk negeri gara" Ada anak yg umur nya 11 taun ngedaftarin dan kandidatnya sekarang tua tua pak, alhasil anak saya yg umur 7 th mental kebuang sedih deh kalo sistem nya begini katanya zonasi gue rumah deket sekolah umur 7 tahun lebih 1blan aja tetep gak dapat,” tulis akun @momsenja6.

Seperti diketahui, pemerintah menerapkan syarat usia masuk SD yang harus dipenuhi peserta didik baru, yakni berusia 7 tahun atau minimal 6 tahun per 1 Juli tahun berjalan dan maksimal 11 tahun. Pemerintah juga menerapkan jalur zonasi sebagai pertimbangan penerimaan peserta didik baru (PPDB).