Peserta Seleksi Paskibraka di Sukabumi Meninggal Dunia Usai Mengikuti Tes Lari 12 Menit

Peserta Seleksi Paskibraka di Sukabumi Meninggal Dunia Usai Mengikuti Tes Lari 12 Menit
Peserta Seleksi Paskibraka di Sukabumi Meninggal Dunia Usai Mengikuti Tes Lari 12 Menit

Lambeturah.co.id - Salah satu siswi SMA di Lapang Cangeher, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, bernama Kayla Nur Syifa meninggal dunia setelah mengikuti seleksi peserta paskibra

Siswi itu meninggal dunia usai mengikut tes lari. "Almarhumah sempat (mengikuti test) lari, sebelumnya sempat di cek kesehatan lagi, pakai test detak jantung. Sempat ditanya bagaimana ada keluhan enggak, ternyata enggak ada. Setelah itu lari dengan yang lain, setelah 12 menit sepertinya yang bersangkutan keluhan itu tidak disampaikan ke panitia," kata Kepala Kesbangpol Kabupaten Sukabumi, Tri Romadhono, pada Sabtu (20/4/2024).

Seleksi peserta paskibra dilakukan pada Jumat (19/4/2024) pagi. Tri menduga korban terlalu memaksakan diri saat mengikuti proses tes lari. Dia juga sempat mengalami kejang.

"Mungkin ada keinginan untuk terus ikut mungkin kelelahan atau bagaimana, kemudian pingsan lalu kejang-kejang terus ditangani medis kan karena memang kita selalu didampingi medis ya, dalam tahapan-tahapan itu. Setelah itu ke rumah sakit dan meningga dunia," ucap Tri.

"Jadi hari Rabu almarhumah itu masih mengikuti kegiatan, sehat, kesehatannya itu bagus, kemudian lolos test kesehatannya. Setelah itu rangkaiannya test parade, sistem gugur kita itu. Kita mengacu pada standar prosedur yang sudah di tentukan oleh BPIP pusat," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bidan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Kabupaten Sukabumi Anzar melanjutkan, sebelumnya kondisi korban sudah dinyatakan siap untuk mengikuti tes lari. Kayla diketahui sempat mencatatkan angka 7 kali putaran dalam sesi waktu 12 menit.

Namun, setelah mengikuti tes lari 12 menit korban tiba-tiba pingsan. Siswi SMA itu juga mengalami kejang-kejang hingga mengeluarkan busa di mulutnya.

"Pasca selesai, buka nomor dada dan lain-lain kan pendinginan sambil jalan, tidak langsung berhenti. Pas mau istirahat dia diam langsung pingsan. Bukan pas lari, pendinginan, kita bawa ke tribun artinya penanganan pertama ternyata memang kejang-kejang terus mengeluarkan busa, nadi sulit untuk diraba," pungkasnya.