Siswa MAN 1 Medan Diduga Diculik dan Dianiaya Senior, Keluarga Ungkapnya Kronologisnya

Siswa MAN 1 Medan Diduga Diculik dan Dianiaya Senior, Keluarga Ungkapnya Kronologisnya
Siswa MAN 1 Medan Diduga Diculik dan Dianiaya Senior, Keluarga Ungkapnya Kronologisnya

Lambeturah.co.id - Kisah pilu yang dialami remaja berinisial MHD siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 (MAN 1) Medan, babak belur usai diduga diculik dan dianiaya secara keji oleh sekelompok remaja, pada Kamis (23/11/2023).

Diduga, pelaku adalah kelompok gank sekolah dan alumni yang mengamuk lantaran korban kabarnya menolak bergabung dengan kelompok mereka.

Berdasarkan informasi, setelah kejadian korban itu, orang tua korban Rahmat Dalimunthe, melaporkan ke Polrestabes Medan. Pelaporan itu tertuang dalam STTLP/B/3910/XI/2023/SPKT/POLRESTABES MEDAN/POLDA SUMATERA UTARA tertanggal 24 November 2023.

Dalam laporan itu, Kabarnya, pelaku yang rata-rata masih berusia di bawah umur dan bersekolah di tempat yang sama, berjumlah sekitar 20 orang.

Disebut-sebut, komplotan pelaku tergabung dalam kelompok gank Parman Solidarity di bawah kepemimpinan alumni MAN 1 stambuk 2021 berinisial FAR.

Sementara korban MHD yang didampingi ibunya, mengaku masih mengalami trauma. Sambil menahan rasa sakit ia bercerita, peristiwa sadis yang dialaminya, berawal saat pihak MAN 1 memulangkan siswanya lebih cepat termasuk korban, lantaran ada rapat persiapan Hari Guru Nasional.

Sekitar pukul 10.00 WIB, korban yang mengendarai sepeda motor beranjak dari sekolahnya. Namun tak jauh dari sekolah korban menghentikan laju motornya.

Tak disangka, tiba-tiba dari arah belakang, sekelompok pelaku yang juga mengendarai motor menghampirinya. 

Korban dipaksa ikut mereka dan dibawa ke sebuah warung yang lokasinya asing bagi putra semata wayang pasangan Rahmat Dalimunthe dan Khairani Anwar tersebut.

"Di warung itu aku langsung dipukuli, dikeroyok mereka. Aku juga dipaksa makan lumpur, menghisap sandal, makan daun dan ranting, juga dipaksa minum air liur (ludah) para pelaku," katanya, dikutip pada Senin (27/11/2023).

"Betul ada kejadian seperti itu.Namun sementara ini detailnya masih ditelusuri dengan melibatkan siswa dan orang tua siswa yang diindikasikan terlibat," tambahnya.

Namun demikian, ia meminta waktu untuk mendapatkan keterangan yang lengkap dari siswa dengan melibatkan orang tua siswa.

"Kami juga sedang mendalami kejadian dengan meminta keterangan dari guru, wali kelas yang sedang bertugas pada kejadian itu. Kami sudah secara langsung melihat kondisi siswa ybs, kami memohon doa atas kesembuhan dari siswa yang mengalami kejadian yang tidak kita inginkan ini," tutupnya.

Disisi lain, ibu korban Khairani Anwar meminta agar aparat kepolisian dapat mengusut tuntas kasus ini.

"Saya tidak terima anak saya satu-satunya diperlakukan seperti ini seperti binatang. Saya memohon kepada pihak kepolisian untuk segera menangkap pelaku dan menindak semuanya sesuai hukum yang berlaku, termasuk jika yang terlibat pelajar di MAN 1 atau alumni, Semoga apa yang dialami anak saya ini peristiwa yang terakhir. Jangan terulang lagi. Para orang tua tentu resah dengan kejadian ini. Kami para harap para orangtua juga lebih ketat mengawasi buah hatinya. Jangan sampai menjadi korban atau terlibat kelompok gank begini. Polisi juga kami harap bisa lebih meningkatkan patroli agar kenakalan remaja bisa dideteksi sedini mungkin dan diredam," tutupnya.