Tak Kuat Bayar Biaya Persalinan, Ibu dan Bayi di Ponorogo Tertahan di RS

Seorang ibu dan bayinya diduga tertahan di rumah sakit karena tidak sanggup melunasi biaya persalinan di Ponorogo, Jawa Timur, viral di media sosial.

Tak Kuat Bayar Biaya Persalinan, Ibu dan Bayi di Ponorogo Tertahan di RS
Tak Kuat Bayar Biaya Persalinan, Ibu dan Bayi di Ponorogo Tertahan di RS

Lambeturah.co.id - Seorang ibu dan bayinya diduga tertahan di rumah sakit karena tidak sanggup melunasi biaya persalinan di Ponorogo, Jawa Timur, viral di media sosial.

Dalam video yang dibagikan di media sosial WhatsApp dan grup Facebook ini suami ibu yang bernama Kuswoyo membenarkan jika istrinya melahirkan bayi kedua mereka dengan cara operasi caesar di RS Muslimat NU Ponorogo.

"Iya itu yang mem-posting memang saya, Tapi sekarang belum diperbolehkan pulang," ucap Kuswoyo dikutip pada, Selasa (11/4/2023).

Menurutnya, ketika hendak melahirkan dia dan istrinya Siti Chotijah sudah mempersiapkan biaya persalinan. Namun uang yang dipersiapkan hanya Rp 3 juta.

Untuk itu ia menjual sepeda motor dan laku dengan harga Rp 3 juta. Namun usai diperiksa ternyata kondisi bayinya dalam posisi sungsang. Sang istri kemudian dirujuk ke RS Muslimat.

Setibanya di rumah sakit, kata Kuswoyo, istrinya harus dioperasi caesar lantaran posisi bayinya sungsang.

Selain itu, istrinya pun tidak memiliki kartu BPJS. Akhirnya istrinya dimasukkan sebagai pasien umum.

Lalu, Persoalan timbul saat hendak pulang. Kuswoyo mengaku diharuskan membayar biaya persalinan sebesar Rp 8,1 juta. Padahal uang yang dimiliki saat itu hanya Rp 3 juta.

Menurutnya seharusnya istri dan bayinya harus pulang Sabtu (8/4/2023) kemarin. Namun karena belum bisa melunasi, istri dan bayinya belum boleh pulang.

Sementara itu, Humas RS Muslimat Turmadi mengatakan sejatinya pasien bisa mengajukan keringanan kepada manajemen rumah sakit bila keberatan biaya.

"Pasien lain biasanya juga begitu bila mengalami persoalan pembiayaan. Kami pun tetap melayani sambil mencarikan jalan keluarnya,” ujarnya.

Dia menambahkan rumah sakit sebenarnya tidak melakukan penahanan pasien. Pasalnya, keluarga pasien menjanjikan pelunasan biaya pada Senin atau Selasa.

Untuk itu selama menunggu waktu pelunasan, pasien masih tetap dirawat di rumah sakit.