Waspada! 'Menopause' Juga Bisa Dialami Pria, Berikut Ciri-cirinya

Tak hanya wanita, ternyata pria juga dapat mengalami menopause yang disebut sebagai kondisi andropause. 

Waspada! 'Menopause' Juga Bisa Dialami Pria, Berikut Ciri-cirinya
Waspada! 'Menopause' Juga Bisa Dialami Pria, Berikut Ciri-cirinya

Lambeturah.co.id - Dengan bertambahnya usia, tubuh manusia pastinya mengalami perubahan, baik secara fisik, psikologis, ataupun fungsi seksualnya. 

Tak hanya wanita, ternyata pria juga dapat mengalami menopause yang disebut sebagai kondisi andropause

"Untuk laki-laki itu ada namanya andropause. Andropause ini hanya dialami oleh laki-laki karena memiliki hormon testosteron," kata dr Rizki Nasution, dikutip, pada Minggu (4/6/2023).

"Hormon testosteron puncaknya pada pria pada saat berusia 20 tahun ke atas sampai usia 30. Jadi saat pria berusia 30 tahun dan ke atasnya lagi, itu per tahun akan turun sekitar 1 persen hormon testosteronnya," sambungnya.

Dokter ini juga menjelaskan, ciri-ciri saat pria dewasa mulai memasuki fase andropause. "Yang paling simple dari mudah lelah, mudah cape, sering kelelahan yang amat sangat, kemudian rontoknya rambut, lemak di perut mulai menumpuk, kemudian otot-otot badan yang mulai menyusut, lalu beberapa pria itu ada namanya man boobs mulai terbentuk tuh. Itu adalah ciri-ciri pada saat pria sudah mulai mengalami penurunan hormon testosteron," ujarnya.

Ia menjelaskan jika hormon testosteron pada pria ini berfungsi untuk menjaga metabolisme tubuh agar tetap fit dan menjaga stamina agar tetap optimal. 

"Metabolisme tubuh pria itu kalau sudah terganggu akan menganggu fungsi kognitif, moodnya, hormonalnya. Mudah cape akan berefek pada mudah marah, sensitif, pulang kerja bawaannya marah-marah terus. itu juga bisa dipengaruhi oleh penurunan testosteron," tuturnya.

Dalam menghadapi permasalahan ini, bahwa memang tidak dapat dihindari. Namun, penurunan kadar testosteron bisa dicegah agar tidak terjadi penurunan yang terlalu drastis.

"Umur tidak bisa kita lawan ya. Tapi menurun secara drastis dari sebuah hormon di tubuh kita itu bisa kita cegah, bisa kita perlambat, Fisiologis tubuh kita tingkatkan dengan olahraga, hidup sehat, makan-makanan kita pilah pilih, diet secara teratur, minum-minuman alkohol dengan kadar tinggi kita kurangi, rokok kita stop, olahraga yang meningkatkan vitalitas, olahraga yang ke arah endurance itu juga sangat membantu untuk menjaga hormon testosteron ini tidak menurun secara drastis," ungkapnya.

"Idealnya untuk satu minggu kita harus olahraga dua sampai tiga hari. Tapi kan kita tidak bisa full untuk olahraga terus untuk mereka yang sangat aktif. Kita bisa mengisinya dengan minum suplemen," tandasnya.