26 Ekor Badak di Ujung Kulon Mati di Tangan Pemburu Liar

26 Ekor Badak di Ujung Kulon Mati di Tangan Pemburu Liar
26 Ekor Badak di Ujung Kulon Mati di Tangan Pemburu Liar

Lambeturah.co.id - Sebanyak 26 ekor badak bercula satu (bacusa) mati dibunuh pemburu liar, di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Sementara itu, Polda Banten sudah menangkap belasan orang terkait perburuan hewan langka yang dilindungi.

"Kurang lebih dari hasil pemeriksaan, termasuk kita lakukan pengecekan TKP, total badaknya 26, pelakunya 13 (orang)," kata Kapolda Banten Irjen Pol Abdul Karim di kantornya, Serang, Banten, beberapa waktu lalu.

"Jadi untuk jumlahnya saya rasa masih simpang siur, bisa lebih bisa juga kurang, karena namanya pengakuan kan belum tentu penemuan tulang badak nya itu," tambahnya.

Pihak kepolisian juga mengaku masih terus mengejar jaringan pemburu liar lainnya. Menurutnya ada dua jaringan pemburu liar yang baru terdeteksi oleh polisi.

Jika sudah tertangkap seluruhnya, Polda Banten berjanji bakal membuka secara utuh ke masyarakat, agar dapat diketahui penanganan perkara pemburu liar Badak bercula satu tersebut.

"Masih ada satu jaringan lagi, rencananya kita masih melakukan upaya penangkapan, nanti kalau sudah utuh nanti saya akan rilis," ujarnya.

Ia mengatakan cula-cula badak hasil perburuan di Ujung Kulon itu diduga untuk dijual hingga ke China.

Sejauh ini, Polda Banten belum melakukan pencarian penjualan cula ilegal ke negeri tirai bambu. Alasannya, mereka masih fokus melakukan operasi kepolisian di wilayah Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK).

Sementara ini, Polda Banten sudah menangkap dua orang yang diduga menjadi penghubung atau calo penjualan cula badak dari Indonesia ke China. Mereka kini mendekam dibalik jeruji besi sel Polda Banten.

"Sebelumnya sudah diamankan yang menjual sampai ke Tiongkok. Nilainya yang paling mahal dijual ke Tiongkok, untuk obat dan kosmetik. Orang China-nya ada dua (yang ditangkap). Di Tiongkok [China] ada pasar yang belum kami amankan," jelas Dirkrimum Polda Banten, Kombes Pol Yudhis Wibisana, kemarin.