Beli Tiket Kereta Ekonomi, Harap-harap Cemas dengan Tempat Duduk

Harap-harap cemas penumpang saat melakukan pembelian tiket kereta api kelas ekonomi seakan-akan mengikuti sebuah perjudian.

Beli Tiket Kereta Ekonomi, Harap-harap Cemas dengan Tempat Duduk
Beli Tiket Kereta Ekonomi, Harap-harap Cemas dengan Tempat Duduk

Lambeturah.co.id - Saat melakukan pembelian tiket kereta api kelas ekonomi seakan-akan mengikuti sebuah perjudian. Lantaran ketika memesan tiket, penumpang bisa harap-harap cemas terkait jok tempat duduk yang akan ditumpanginya.

Kisah itu dibagikan oleh salah satu penumpang bernama Nana yang sering melakukan perjalanan dengan menggunakan kereta api.

"Sebagai pelanggan, ada sejumlah perbedaan yang saya rasakan saat naik kereta api, khususnya kereta kelas ekonomi, saat ini. Tetapi, tidak cukup menjadi alasan yang bikin harga tiket kereta api menjadi jauh lebih mahal daripada sebelumnya. Perbedaan itu hanya ada pada penambahan AC, berupa AC tempel," ucapnya.

"Soal kursi penumpang juga seperti sebuah perjudian. Meskipun membeli tiket dengan harga ekonomi premium, bukan subsidi, tetapi tidak ada jaminan kita mendapatkan tempat duduk ekonomi premium juga, penumpang harus terima kalau mendapatkan tempat duduk dengan sandaran tegak," tambahnya.

Tak hanya itu, penumpang lainnya juga berpendapat sebagai penumpang setia kereta api keliling Jawa.

"Kelas ekonomi ini membingungkan. Ada ekonomi premium dan subsidi. Pembagian itu relatif tidak dikenal. Kereta ekonomi premium ditandai dengan kursi yang bagus. Tetapi, ketika PT KAI menerapkan perbedaan kelas pada kereta ekonomi itu tidak seiring dengan peremajaan gerbong. Seringkali terjadi di kereta tambahan, kereta ekonomi premium masih memakai gerbong yang tidak beroperasi secara reguler dan dikeluarkan ketika ada kereta tambahan, yang itu adalah gerbong dengan tempat duduk sandaran tegak," kata Dwi Ari Setyadi.

"Seharusnya, saat PT KAI menerapkan perbedaan harga tiket untuk kelas yang berbeda itu diiringi dengan peremajaan gerbong yang memadai. Ini malah membingungkan. Penumpang akan kecewa berat karena sudah bayar mahal," Sambungnya.

Ia juga menanggapi keluhannya sebagai pengguna kereta api soal tiket yang lebih mahal ketimbang sebelum pandemi.

"Sebenarnya sah-sah aja harga tiket naik, tetapi asal seiring dengan peningkatan pelayanan, subkelas di kereta itu harus dijelaskan kepada publik. Tidak seharusnya tiket dijual dengan batas atas dan batas bawah, sebab kereta api tidak memiliki pesaing," ungkapnya.