Ekonom Sebut Kendaraan Listrik Bersubsidi Akan Sia-sia

Pemerintah akan merencanakan untuk memberikan subsidi kendaraan listrik sebesar Rp 6,5 juta demi perbanyak penggunaan kendaraan listrik.

Ekonom Sebut Kendaraan Listrik Bersubsidi Akan Sia-sia
Ekonom Sebut Kendaraan Listrik Bersubsidi Akan Sia-sia

Lambeturah.co.id - Pemerintah akan merencanakan untuk memberikan subsidi kendaraan listrik sebesar Rp 6,5 juta demi perbanyak penggunaan kendaraan listrik. 

Menurut Ekonom Indef Eko Listiyanto, subsidi itu dinilai kurang tepat karena dalam kondisi saat ini masyarakat lebih membutuhkan insentif demi bertahan hidup dibanding membeli kendaraan.

"Problemnya adalah kalau Rp 6,5 juta dikasih ke orang miskin, mereka akan 'senyum'," ujarnya beberapa waktu lalu.

"Kalau mau sadar lingkungan harusnya bukan dengan program itu. Lebih baik Rp 6,5 juta untuk memperbaiki lingkungan yang rusak, Jadi seringkali akhirnya insentif itu jadi sia-sia. Makanya sekarang menurut saya dari faktor fiskal pun kalau kita mau mengarah mana yang mau diprioritaskan insentif, lihat demand side. Kadang-kadang kita nggak sasaran pokoknya kita bikin listrik-listrik gitu tapi sebenarnya demand-nya seberapa jauh," tambahnya.

Ia juga melanjutkan, dari sisi permintaan tidak hanya mempertimbangkan dari pasar domestik namun juga dari pasar internasional.

"Nah menurut saya kalau mau bangun industri, satu lihat dulu demand-nya yang orientasi ekspor maupun di domestik. Apakah domestik punya kemampuan nggak sih? Sebenarnya sekarang dengan data analitik kita bisa baca tentang gimana masyarakat kita sehingga ketika kita ambil policy itu sudah tau tentang demand-nya jadi mesti diubah. Pemerintah jangan lagi ke supply side dulu," Pungkasnya.

Tak hanya itu, Aviliani, Ekonom Senior Indef Nawir Messijuga juga menilai masih ada beberapa hal yang harus diperhatikan pemerintah dalam kendaraan listrik supaya lebih ramah lingkungan. 

"Saya bukan tidak setuju dengan listrik, kecuali kalau ada proses adjustment pengurangan tenaga listrik dari yang bersumber dari fosil. Itu bagus banget," tuturnya.

"Ada pengurangan secara perlahan ketergantungan terhadap tenaga fosil, listrik fosil, yang at the end akan fit dengan tujuan kita untuk mendorong industri kendaraan listrik dalam rangka mengurangi emisi," Harus paralel ya menyediakan infrastruktur dengan insentifnya. Infrastrukturnya juga harus ditinjau," tutupnya.