Kasus Kematian COVID-19 Naik Diduga Banyak Pasien Telat PCR di DKI Jakarta

Meningkatnya kasus varian Omicron XBB dan BQ.1 di DKI Jakarta melalui Dinkes kenaikan kasus kematian COVID-19 sebanyak 534 jiwa per 4 Juli-11 Des 2022.

Kasus Kematian COVID-19 Naik Diduga Banyak Pasien Telat PCR di DKI Jakarta
Kasus Kematian COVID-19 Naik Diduga Banyak Pasien Telat PCR di DKI Jakarta

Lambeturah.co.id - Meningkatnya kasus varian Omicron XBB dan BQ.1 di DKI Jakarta mencatat melalui Dinkes kenaikan kasus kematian COVID-19 sebanyak 534 jiwa per 4 Juli-11 Desember 2022. 

Diduga kebanyakan orang yang meninggal, lantaran tidak menyadari terkena infeksi Corona sehingga terlambat didiagnosis.

''Jarak tanggal swab PCR dengan kematian positif COVID-19 rata-rata 4-6 hari. Apa rata-rata pasien COVID-19 yang dibawa ke RS sudah kondisi berat dan terlambat diagnosis? Banyak yang demikian,'' ucap Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr Ngabila Salama, MKM, beberapa waktu lalu.

Dinkes DKI menjelaskan tidak mengetahui jika dirinya dijangkiti virus. Jadi saat ditangani, kondisi pasien sudah sangat buruk.

"Artinya pasien datang ke RS sudah dalam kondisi berat tidak mengetahui bahwa terpapar COVID-19 dan pas di-PCR untuk prosedur RS baru ketahuan positif," ungkapnya.

Sementara itu, dr Ngabila juga menyampaikan kebanyakan masyarakat enggan mengikuti tes PCR karena mahal. Padahal, tes COVID-19 bisa didapatkan secara gratis di Puskesmas.

''Gratis di seluruh puskesmas DKI Jakarta. Silakan datang, apalagi jika yang bergejala adalah lansia atau orang yang memiliki komorbid dan belum vaksinasi booster, harus dideteksi segera kemungkinan COVID-19 untuk tatalaksana lebih awal,'' tandasnya.