Harga Pupuk Sudah Mahal, Seorang Petani Minta Harga Beras Jangan Diturunkan

Harga Pupuk Sudah Mahal, Seorang Petani Minta Harga Beras Jangan Diturunkan
Harga Pupuk Sudah Mahal, Seorang Petani Minta Harga Beras Jangan Diturunkan

Lambeturah.co.id - Belakangan ini harga beras terus bergerak naik dengan harga Rp.18.000/kg, hal ini menjadi harga paling mahal dalam sejarah. 

Sementara masyarakat Indonesia menjerit disaat harga beras naik, tidak hanya beras, harga sejumlah komoditas lainnya juga mengalami kenaikan sejak awal tahun 2024 (menjelang pilpres), diantaranya telur, cabai, minyak goreng di sebagian besar wilayah Indonesia.  

Usai pemilu 2024, harga beras mengikuti tren lonjakan harga yang ugal-ugalan hingga tembus mencapai angka Rp.18.000. Kenaikan harga yang tertinggi dalam sejarah di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Kenaikan harga dipicu oleh berkurangnya jumlah pasokan, sementara permintaan konsumen yang tinggi. Faktor utamanya karena cuaca ekstrim, atau disebut dengan fenomena El-Nino, dalam hal ini berupa kekeringan yang terjadi di sejumlah daerah.  

Dilansir dari vidio unggahan instagram @duniapunyacerita, mbah nyoto seorang bapak petani memberikan pesan kepada presiden

"Disaat gajih PNS naik, kami petani tidak ribut, UMR naik tiap tahun, kami pun petani tidak ribut, giliran gabah harganya 9.000, beras 17.000, pada teriak - teriak pada presiden turunkan harga beras, turunkan harga beras, buat yang suka teriak - teriak harga 17.000 di makan satu keluarga, kenyang seharian. Rokok harga 30.000 dimakan sendiri, anak istri tidak dikasih. Pak presiden kami juga para petani berteriak, jangan turunkan harga beras, jangan turunkan harga gabah, bagusnya harga dinaikan lagi, biar para petani sejahtera. Masalahnya harga pupuk mahal, harga obat pembasmi hama juga mahal, begitu pak presiden." Kata mbah nyoto.