Heboh! Orang Tua Siswa Datangi SMAN 5 Kota Tangerang, Persoalkan PPDB Jalur Zonasi Ukur Jarak Rumah

Anaknya tidak diterima PPDB jalur zonasi, orang tua siswa, bernama Ayib Amir mendatangi SMAN 5 Kota Tangerang, pada Senin (10/7/2023).

Heboh! Orang Tua Siswa Datangi SMAN 5 Kota Tangerang, Persoalkan PPDB Jalur Zonasi Ukur Jarak Rumah
Heboh! Orang Tua Siswa Datangi SMAN 5 Kota Tangerang, Persoalkan PPDB Jalur Zonasi Ukur Jarak Rumah

Lambeturah.co.id - Anaknya tidak diterima PPDB jalur zonasi, orang tua siswa, bernama Ayib Amir mendatangi SMAN 5 Kota Tangerang, pada Senin (10/7/2023).

Dia datang ke sekolah itu bersama keluarganya dengan membawa meteran. Meteran itu digunakannya untuk mengukur jarak antara tempat tinggalnya dan sekolah.

“Kalau datanya 412 meter anak saya masuk. Masalahnya jarak,” katanya.

Ayib menduga, sekolah itu melakukan aksi titip kartu keluarga (KK) dengan orang yang berdomisili di dekat lokasi sekolah. 

Untuk itu, ia pun mempertanyakan ke warga setempat soal data siswa tersebut. Hasilnya, Ayib tidak menemukan ada nama peserta didik yang lolos PPDB jalur zonasi.

“Tidak ditemukan nama calon peserta didik tersebut yang di wilayah terdekat dari sekolah. Sudah saya datang ke rumah mantan RW dan tak ditemukan nama tersebut,” ujarnya.

“Seharusnya pihak sekolah dan panitia PPDB melakukan verifikasi faktual atau ke lapangan. Jangan sampai titip KK ini merugikan calon siswa yang rumahnya dekat dengan sekolah dan KK-nya benar atas nama orangtuanya, Selain itu pula, ada calon peserta didik yang lolos jalur zonasi ini asal SMP-nya di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Ini menandakan kuat dugaan titip KK yang terjadi di PPDB SMA Negeri 5 Kota Tangerang pada jalur zonasi. Karena dari Kabupaten Tangerang tapi diterima di sini,” tambahnya.

Ia juga meminta, Pemerintah Provinsi Banten dan SMA Negeri 5 Kota Tangerang untuk melakukan verifikasi faktual terkait tak lolosnya calon peserta didik baru lewat jalur zonasi.

“Saya minta diverifikasi faktual agar tidak terjadi kecurangan atas titip KK untuk calon peserta didik ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Humas SMAN 5 Kota Tangerang Frianta mengatakan, selama proses PPDB berlangsung ada beberapa yang salah memasukkan koordinat.

“Sebelum melakukan submit pastikan benar atau belum koordinatnya,” ujarnya.

Menurut Frianta, pihaknya mempersilahkan pendaftar datang langsung ke sekolah untuk mengajukan penolakan atau pembatalan.

“Nanti bisa didaftarkan ulang disesuaikan dengan titik koordinatnya. Ini kan sistemnya online, pihak sekolah tidak tahu menahu mengenai masalah itu,” pungkasnya.