Ini Alasan Pabrik Pakaian Puma Tutup dan PHK 1.163 Pekerja

Badai PHK belum usai. Pabrik pemasok pakaian untuk Puma, PT Tuntex Garment Indonesia melakukan PHK 1.163 pekerja.

Ini Alasan Pabrik Pakaian Puma Tutup dan PHK 1.163 Pekerja
Ini Alasan Pabrik Pakaian Puma Tutup dan PHK 1.163 Pekerja

Lambeturah.co.id - Pabrik Tekstil di Cikupa, Kabupaten Tangerang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.163 pekerja. Diketahui, perusahaan tersebut adalah PT Tuntex Garment yang memproduksi banyak pakaian ternama dunia, seperti Puma.

Selain Puma, Kepala Bidang Hubungan Kerja Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Tangerang, Desyanti mengungkapkan, merek Amerika Nike juga mempercayakan produksinya ke pabrik ini.

"Dulu pernah ada Nike, tergantung pemesanan dari brand-brand. Nike pernah juga pesan kaosnya. Yang jelas produksi tekstil untuk baju olahraga yang berkualitas bagus dan dipakai brand-brand kenamaan dunia," katanya.

Perusahaan terutama menangani permintaan pesanan untuk Puma sebelum menyelesaikan kegiatan produksinya. Namun, baru-baru ini karena resesi global, permintaan menurun terutama di negara-negara Asia Timur.

"Ketika market lesu gimana mau menjualnya? Order pun sangat berkurang, sedangkan mereka dapat order dari brand seperti Puma," imbuhnya.

Ini bukan pertama kalinya produsen tekstil melakukan pemutusan hubungan kerja. Sebelumnya, beberapa pabrik telah meninggalkan Banten dan berhenti berproduksi. Awal pandemi ada PT Victory Chingluh, lalu PT KMK, Panarub, dan Nikomas melakukan PHK. Namun, Desyanti menyebut saat ini belum ada laporan pemutusan hubungan kerja selain Tuntex.

"Sampai sejauh ini belum ada info lebih. Sebagai pemerintah sesuai aturan perundang-undangan, Peraturan Pemerintah, Permenaker, berusaha keras supaya gak sampai terjadinya PHK, tapi kembali ke masing-masing perusahaan sendiri," sebut Desyanti.