Kenapa Anak Muda Bisa Terjerat Utang? OJK Ungkap Alasannya
Lambeturah.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan alasanya banyak anak muda terlilit utang, terutama dari layanan beli sekarang bayar nanti atau Buy Now Pay Later (BNPL).
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua OJK Mirza Adityaswara. Ia menilai karena kurangnya literasi keuangan.
Menurut Mirza, layanan paylater sudah meluas ke sektor perbankan, padahal awalnya hanya ada di perusahaan pembiayaan. Bahkan, penggunanya juga sudah mencapai 20 juta orang dalam waktu kurang dari 10 tahun.
"Sebagian besar peminjam buy-now-pay-later adalah generasi muda. Kami masih memiliki buy-now-pay-later dari industri keuangan, dari industri keuangan non-bank," katanya dalam acara OECD/INFE-OJK Conference 'Empowering Consumers Through Financial Education', pada Jumat (8/11/2024).
"Jadi, sekali lagi, tolong edukasi. Jangan hanya menjual produk, tolong edukasi," tambahnya.
Menurutnya lagi, dampak dari penggunaan PayLater bisa merugikan di masa depan. Pasalnya, semua transaksi kredit yang dilakukan di PayLater akan masuk ke data OJK dan tercatat di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).
"Mungkin hanya meminjam setara dengan US$10, US$50, tetapi nama mereka akan masuk dalam SLIK dan itu kemudian digunakan oleh industri. Ketika peminjam ini, mereka tidak dapat membayar atau lupa untuk membayar, maka mereka mungkin menghadapi masalah. Karena riwayat catatan mereka tentang ketidakmampuan membayar," pungkasnya.