Kepala Bapanas Ungkap Alasan Harga Telur Ayam Makin Mahal

Kepala Bapanas Ungkap Alasan Harga Telur Ayam Makin Mahal
Kepala Bapanas Ungkap Alasan Harga Telur Ayam Makin Mahal

Lambeturah.co.id - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan alasan harga telur ayam mahal. Menurutnya, ada unsur krusial pembentuk harga telur ayam ras terletak pada harga jagung pakan ternak di tingkat petani.

"Mengenai harga telur dan ayam hari ini, 50 persen lebih itu karena pakannya dari jagung pipilan kering," kata Arief dalam keterangannya, pada Kamis (7/3/2024).

Arief mengatakan jika sedari tahun lalu pihaknya sudah menggelontorkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jagung pakan ke para peternak dengan harga Rp 5 ribu per kg. Per 6 Maret, Perum Bulog dalam menyalurkan Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) sebagai bagian dari program SPHP sudah menyentuh angka 201 ribu ton atau 51 persen dari total alokasi 343 ribu ton.

Diketahui, sebaran peternak ada di 18 provinsi antara lain DKI Jakarta & Banten, Jambi, Sumatra Selatan, Lampung, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kemudian, ada Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Sumatra Barat, Kalimantan Barat, Sumatra Utara, Sulawesi Utara, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.

Pemerintah lewat Bapanas juga sudah melakukan importasi melalui Perum Bulog sejumlah 250 ribu ton jagung pakan.

Hasil impor itu disalurkan ke peternak-peternak mandiri kecil sesuai verifikasi data yang diperoleh dari Dirjen PKH Kementan.

Arief pun turut buka suara mengenai isu yang menyebut jika harga telur itu naik karena program bantuan pangan telur.

"Saya jelaskan bantuan pangan dari Bapanas bersama ID FOOD berupa telur dan daging ayam bagi keluarga risiko stunting, belum kita mulai," katanya.

Sebagai informasi, menurut data panel harga Badan Pangan Nasional hari ini, jagung pakan dibanderol Rp 8.800 per kg. Angkanya sejak awal Maret 2024 telah naik Rp 310.

Lalu, harga telur ayam ras sejak awal Maret juga mengalami kenaikan, di mana hari ini per kilogramnya dibanderol sebesar Rp 31.580 setelah naik Rp 300.