Bima Arya Tak Takut Siapa Dibalik Holywings
Lambe Turah 
Bima Arya mengatakan jika Holywings Bogor memang telah mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) tapi izin untuk kafe dan restoran. Ia juga telah menyampaikan kepada pemilik Holywing terkait IMB yang sudag dikeluarkan karena persyaratan teknis telah dipenuhi.
"Kalau di bawah 5 persen itu adalah kewenangan pemerintah pusat, tapi di atas 5 persen ada otoritas kami di sini,” ujar Bima.
"Jadi, saya sudah sampaikan itu kepada pemilik Holywings, IMB memang sudah dikeluarkan untuk operasi kafe dan restoran, umum saja. Karena persyaratan teknisnya sudah dipenuhi. Tetapi untuk menjual minol, apalagi ada aktivitas DJ dan lain-lain seperti kota lain, kami tidak akan izinkan," tegas Bima Arya.
Bima mengatakan sudah bertemu langsung dengan pemilik Holywings, Ivan Tanjaya. Bima menyampaikan agar konsep Holywing diubah total pasalnya saat peninjauan, Bima masih mendapati adanya gudang penyimpanan miras.
Bima secara tegas tidak peduli akan siapa sosok yang ada di belakang Holywings. Menurutnya ini adalah persoalan penegakan aturan dan semua sesuai visi misi Kota Bogor.
"Gak ada urusan soal siapa di belakang apa, ini adalah persoalan menegakan aturan dan memastikan semua sesuai dengan visi Kota Bogor," tegas Bima Arya.
Sementara dilihat dari akun Youtube Holywingsm Ivan Tnajaya sendiri masih berusia 30 tahunan. Ivan mengatakan jika ia mendirikan Holywings sejak usia 27 tahun.
"Gua tahun ini 32. Bikin Holywings 2015, waktu itu 27 (tahun)," katanya.
Ivan menerangka, ia lahir di Surabaya dan besar di Toli-Toli Sulawesi Tengah. Pria tersebut mengenyam pendidikan di Surabaya, kemudian kuliah di Beijing, China.
"SMP pindah Surabaya, SMA juga, kuliah di China, balik ke Jakarta," kata Ivan Tanjaya.
Menurut Ivan, Owner Holywings terdiri dari lima orang, termasuk adiknya.
"Owner Holywings ada 5, gua, Eka , Marvin, Jeki sama Kevin adik gua," jelas Ivan Tanjaya.
Melansir Kompas.com, Mei 2021, Nikita Mirzani dan Hotman Paris resmi menjadi pemegang saham Holywings untuk beberapa outlet. Untuk menjadi pemegang saham, Nikita saat itu rela mengeluarkan uang hingga miliaran. Meskipun enggan mengungkap berapa besaran saham mereka, tapi baik Nikita maupun Hotman menyebut jumlahnya tidak lebih dari 50 persen.
