Kisah Pilu Fatma Samania, Meninggal di Atas Jok Motor di Dalam Hutan saat Ingin Berobat ke RS

Wanita tersebut meninggal dunia di atas jok motor dalam perjalanan usai keluar hutan di Desa Tulabolo, Suwawa Timur, Bone Bolango, Gorontalo.

Kisah Pilu Fatma Samania, Meninggal di Atas Jok Motor di Dalam Hutan saat Ingin Berobat ke RS
Kisah Pilu Fatma Samania, Meninggal di Atas Jok Motor di Dalam Hutan saat Ingin Berobat ke RS

Lambeturah.co.id - Kisah wanita bernama Fatma Samania warga Desa Pinogu, Kecamatan Pinogu, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo menjadi perhatian publik.

Ia tidak tertolong nyawanya saat tukang ojek khusus yang membawanya berusaha mempercepat laju motor di tengah hutan sepanjang 41 kilometer.

Wanita tersebut meninggal dunia di atas jok motor dalam perjalanan usai keluar hutan di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango.

Terlihat Fatma diboncengkan oleh ojek dan mengembuskan napas terakhirnya sebelum mencapai Rumah Sakit.

"Kemarin ada kabar dari ayahanda Pinogu (sebutan untuk kepala desa di Gorontalo), bahwa Ibu Fatma dirujuk ke Rumah Sakit Toto Kabila," kata Taufik Nadjamuddin, warga Pinogu, dikutip pada Senin (17/4/2023).

"Namun belum sampai di rumah sakit Ibu Fatma sudah meninggal di jalan" tambahnya.

Ia mengatakan, Desa Pinogu dan desa-desa lainnya yang berada dalam satu Kecamatan Pinogu merupakan daerah enclave yang letaknya di tengah hutan belantara Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.

Sebagian ruas jalan telah dibeton dengan lebar 2 meter. Namun sisanya berupa tebing terjal yang susah dilalui, apalagi jika musim hujan.

Taufik menambahkan posisi Fatma Samania meninggal berada di atas motor, tukang ojek baru mengetahui ketika sudah berada di Desa Tulabolo pada pukul 11.30 Wita. 

Sebelum meninggal dunia, Fatma sempat ditelepon kerabatnya yang menanyakan sakit yang dideritanya.

Kerabatnya sempat merekam percakapan yang menyebutkan Fatma sakit syaraf sehingga dirujuk ke RS Toto.

Dari hasil pemeriksaan di Puskesmas Pinogu Fatma harus dirujuk ke RS Toto di Kabila.

"Mengetahui warga kami sudah meninggal dunia di jalan, akhirnya keluarga sepakat untuk membawa kembali jenazah ibu Fatma balik ke Pinogu," ucap ayahnya Ismet Nadjamuddin.

"Kembali menempuh perjalanan panjang di tengah hutan selama 4 jam lebih," pungkasnya.