Momen Aghnia Punjabi Interogasi Pengasuh Anak yang Menganiaya Cana, Pelaku Pasang Muka Sedih
ModLT
Lambeturah.co.id - Selebgram Aghnia Punjabi atau Emy Aghnia telah membagikan video yang menampilkan momen ketika ia menginterogasi pengasuh yang menganiaya anaknya Cana.
Dalam video tersebut, terlihat penjaga anak tersebut berada di dalam mobil bersama Aghnia Punjabi, sedang diinterogasi tentang tindakan kejamnya yang menyiksa Cana.
Ketika berada di dalam mobil bersama pelaku, Aghnia Punjabi dan suaminya terlihat tidak bisa menahan emosi mereka.
"Kayak orang gila yah kamu. Kamu apain Cana!" kata Emy Aghnia dengan nada tinggi kepada pelaku, dikutip dari unggahan Instagram @emyaghnia, Sabtu, 30 Maret 2024.
Emy juga memberi tahu pelaku bahwa polisi sudah menunggu kedatangan penganiaya anaknya itu.
"Ini polisi semua sudah ada, sudah nunggu kamu," teriak Aghnia Punjabi.
Kepada pelaku, Aghnia Punjabi mengakui bahwa dia tidak bisa memahami mengapa pengasuh anak itu berani menyiksa anaknya. Sebelumnya, dia selalu memperlakukan pelaku tersebut dengan baik.
"Aku kasih kau gaji, kasih kau bonus, aku kasih kau makan enak," ungkapnya.
Suami Emy Aghnia juga menyuarakan hal yang sama. Dengan emosi, dia bertanya kepada pelaku kapan mereka tidak memperlakukan pelaku tersebut dengan baik.
"Kapan kita nggak perlakukan kau dengan enak? Kapan?" teriak suami Emy Aghnia.
"Kamu sakit aku beliin obat, aku selalu memanusiakan manusia. Aku selalu beliin kamu makanan enak. Kamu gitukan anakku, pikiranmu kemana?" sambung Aghnia Punjabi.
Ketika diinterogasi oleh Emy Aghnia, terlihat pengasuh anak yang menganiaya Cana itu memasang wajah sedih dan menangis.
Diketahui, saat ini pelaku telah ditahan oleh Polresta Kota Malang untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto, mengatakan bahwa pengasuh anak yang menganiaya Cana itu merasa kesal dengan anak Emy Aghnia karena tidak mau diobati.
"Dari pengakuan pelaku, tersangka jengkel dengan korban karena saat itu korban ingin diobati karena bekas cakaran di tubuh, korban tidak mau," ujarnya.
