Pemerintah Sikapi Trend Lonjakan Kasus Diabetes Melitus Anak

Ikatan Dokter Anak Indonesia di 2023 kasusnya naik 70 kali lipat dari sebelumnya 0,028 per 100 ribu di 2010, jadi 2 per 100 ribu di 2023.

Pemerintah Sikapi Trend Lonjakan Kasus Diabetes Melitus Anak
Pemerintah Sikapi Trend Lonjakan Kasus Diabetes Melitus Anak

Lambeturah.co.id - Kementerian Kesehatan RI berbicara masalah peluang penentuan cukai minuman atau makanan berpemanis. Pemerintahan dikatakan sekarang ini telah bekerjasama lintas bidang soal peraturan itu. Adapun ini menyusul masalah kasus diabetes melitus pada anak yang disebutkan naik tinggi pada tahun 2023.

Walau pihak Kemenkes hingga kini belum juga menerangkan kapan pastinya pemerintahan memutuskan peraturan cukai, akan tetapi satu perihal yang jelas prosesnya telah berjalan.

"Sudah bersurat ke Kementerian Keuangan ya," jelas Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi.

Beberapa waktu lalu, hal sama sebelumnya sempat dikemukakan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Maxi Rein Rondonuwu. Cukai dalam makanan dan minuman berpemanis ialah sikap pemerintahan pada trend kenaikan kasus diabetes melitus.

Berdasar pada catatan UKK Ikatan Dokter Anak Indonesia di 2023 kasusnya naik 70 kali lipat dari sebelumnya 0,028 per 100 ribu di 2010, jadi 2 per 100 ribu di 2023.

"Memang benar jika prevalensi diabetes melitus sesuai Riskesdas terus naik, pada 2013 6,5 % dan pada 2018 10,9 %, serta memang pengendalian tidak hanya di indikator kami pada pengobatan berhasil tetapi lebih ke pencegahan," jelas Maxi di pertemuan kerja bersama Komisi IX DPR RI, Senin (6/2/2023).

"Memang khusus untuk pengendalian diabetes melitus, yang paling signifikan ialah beberapa bahan pemanis beberapa bahan minuman berpemanis dalam kemasan itu telah kami rapatkan dengan lintasi sektor terkait termasuk dengan Kemenkeu. Belajar dari yang kami lihat dari Brazil, kami akan melakukan masukan untuk dikenai cukai, jadi dikenai pajak, karena jika ini tidak dilaksanakan ini kemungkinan tidak ada efek jera," jelas Maxi.

Implikasi pengawasan disampaikannya akan dilaksanakan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI). Terpisah, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberi pesan supaya warga menghindar rutinitas kebanyakan konsumsi gula dan teratur olahraga tiap minggu.

"Jadi jangan keburu sakit, jadi kalau kita diabetes, makannya dijaga tidak boleh manis-manis, olahraga fisiknya yang banyak 30 menit satu hari satu minggu, itu saja sebenernya.

Maka janganlah banyak-banyak makan manis-manis, yang ke-2 gerak bisa jalan, bisa lari, bersepeda 30 menit satu hari 5 hari dalam satu minggu," pesan Menteri kesehatan saat dijumpai di RS Kanker Dharmais beberapa waktu terakhir.