Polisi Ungkap Kronologi Dokter Wanita yang Tewas Kecelakaan usai Panik Diteriaki Maling di Jambi

Polisi Ungkap Kronologi Dokter Wanita yang Tewas Kecelakaan usai Panik Diteriaki Maling di Jambi
Polisi Ungkap Kronologi Dokter Wanita yang Tewas Kecelakaan usai Panik Diteriaki Maling di Jambi

Lambeturah.co.id - Polisi mengungkapkan kronologi kecelakaan maut yang dialami dokter wanita bernama Dwi Fathimahyen di Sekernan, Kabupaten Muarojambi, Jambi pada Jumat (29/3/2024) lalu.

Korban diketahui mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi menabrak pohon usai panik dikejar polisi dan warga lantaran diteriaki maling.


Terkait hal itu, Kapolres Muarojambi AKBP Wahyu Istanto Bram Widarso membenarkan adanya teriakan maling sebelum terjadi kecelakaan maut tersebut.

Namun, dirinya mengungkapkan jika itu naluri manusia warga lantaran ada orang masuk ke wilayahnya secara mencurigakan.

"Jadi warga bertahan dari ancaman Kamtibmas karena kejadiannya pada tengah malam diatas pukul 23.00 WIB," katanya, pada Selasa (2/4/2024).

"Yang bersangkutan di dalam komplek sekitar 4 menit, datang masuk dalam keadaan ngebut sehingga dihadang warga, Ini aksi alami dari warga, karena melihat kendaraan yang bisa membahayakan warga komplek," tambahnya.

Mendapatkan informasi itu, sejumlah pemuda berusaha menghadang untuk memberhentikan namun yang bersangkutan tidak bersedia menghentikan kendaraannya.

"Ketika itu kondisi dalam situasi gelap dan kaca mobil korban gelap, jadi tidak diketahui apakah pengendara mobil lebih dari satu orang, wanita atau pria," ujarnya.

Usai mendapatkan informasi itu, petugas dengan menggunakan mobil patroli langsung mengejar mobil terdekat.

"Karena berkecepatan tinggi dan sudah melewati dalam Kota Jambi, warga tersebut tidak mengejar lagi dan tinggal lah petugas kami yang melakukan pengejaran," tuturnya.

Dia melanjutkan, peristiwa itu terjadi lebih kurang 40 menit. Memasuki wilayah Sekernan, Muarojambi kondisi jalan padat tetapi yang bersangkutan tetap berupaya melewati kendaraan yang didepannya.

"Aksi tersebut berhasil sehingga petugas tertinggal jauh sekitar 200 meter. Prinsip kami keselamatan anggota dalam melakukan pengejaran," pungkasnya.