RI dan Gambia Dihantui Kematian Gegara Gangguan Ginjal Akut

RI dan Gambia Dihantui Kematian Gegara Gangguan Ginjal Akut
RI dan Gambia Dihantui Kematian Gegara Gangguan Ginjal Akut

Lambeturah.co.id - Puluhan anak Indonesia dan Gambia meninggal dunia akibat gangguan ginjal akut yang saat ini menjadi perhatian.

Pada 14 Oktober 2022, pemerintah Gambia melaporkan terdapat 70 anak-anak meninggal karena gagal ginjal akut yang diduga berkaitan dengan penggunaan obat sirup buatan India.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyampaikan pihaknya telah melakukan uji coba terhadap sirup obat batuk buatan perusahaan farmasi India, Maiden Pharmaceuticals.

Kemudian, WHO menemukan sejumlah obat batuk sirup mengandung dietilen glikol dan etilen glikol dalam jumlah yang tak bisa diterima. Obat sirup itu tersebut yakni Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup.

Sementara itu, Direktur Pelayanan Kesehatan Gambia, Mustapha Bittaye, mengatakan pemerintah telah melarang produk obat Sirup tersebut. 

"Bagaimana pun, sampai sekarang, beberapa sirup masih terjual di klinik swasta dan rumah sakit," ucap Bittaye, dikutip Reuters.

Negara yang kedua adalah Indonesia, Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Muhammad Syahril mengatakan petugas telah mendeteksi 206 kasus per 18 Oktober di 20 provinsi. Dari jumlah itu, 99 di antaranya meninggal.

"Sebanyak 206 kasus dari 20 provinsi yang melaporkan, dengan tingkat kematian 99 kasus atau 48 persen," ucap Syahril konferensi pers secara daring, pada Rabu (19/10/2022).

"Kemenkes dan IDAI saat ini membentuk tim untuk melakukan penelusuran lebih jauh soal kasus ini," tambahnya.

Kini, Kemenkes dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) membentuk tim guna melakukan penelusuran dan menginstruksikan semua apotek agar berhenti menjual obat sirup sementara.

Kemenkes juga menyatakan peningkatan kasus kematian akibat gagal ginjal mulai terdeteksi pada akhir Agustus.