Sandiaga Uno Menanggapi Soal Turis Asing yang Jengkel dengan Pedagang di Pantai Kuta Bali

Sandiaga Uno Menanggapi Soal Turis Asing yang Jengkel dengan Pedagang di Pantai Kuta Bali
Lambeturah.co.id - Baru-baru ini beredar video seorang turis asing mengeluhkan saat berada di Bali. Ia mengatakan merasa terganggu dan jengkel dengan sikap sejumlah pedagang yang memaksa untuk membeli dagangannya.

Kejadian tersebut menjadi perhatian Menteria Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Wisatawan mancanegara yang seorang wanita membuat konten di TikTok. Ia mengungkapkan kekesalannya terhadap orang-orang di Pantai Kuta.

Imbas Ditemukannya Varian Omicron, Wisma Atlet Lockdown 7 Hari



"Kuta adalah yang terburuk, orang-orangnya menggangu anda ketika anda datang ke pantai. Itu sangat menjengkelkan, saya tidak mau kembali ke Kuta," katanya.

Selain itu juga Ada turis asal Indonesia yang mengeluhkan hal yang sama terkait pedagang di pantai Kuta.

"Saya pengalaman ke Bali, aduh, apakah dari pihak Kementerian sudah memfasilitasi (pedagang), karena dari pengalaman saya mereka sangat menganggu. Mereka kejar-kejar kita sampai di mobil loh," ujarnya.

Mendengar hal itu, Sandiaga Uno tak tinggal diam dan langsung bertolak ke Bali untuk mengatasi persoalan yang bisa membuat wisatawan Pulau Dewata bisa berkurang.

"Demi bangkitnya ekonomi dan terciptanya lapangan kerja, tidak boleh lagi terjadi hal-hal yang dapat mencoreng pariwisata Bali!," tulis Sandiaga dalam unggahannya di Instagram pada Sabtu, (23/4/2022).

"Saya menerima banyak keluhan dari wisatawan lokal maupun mancanegara yang merasa tidak nyaman dengan kehadiran para pedagang di Pantai Kuta yang menawarkan dagangan serta jasanya dengan cara memaksa," sambungnya.

Sandi menegaskan bahwa permasalahan semacam itu tidak boleh terjadi lagi, karena akan membuat wisatawan baik lokal maupun mancanegara merasa tidak nyaman dan kapok untuk datang ke bali.

"Oleh karena itu, kami Gercep! Saat melakukan peninjauan ke Pantai Kuta, Bali pagi tadi, saya langsung memberikan arahan serta solusi konkret agar mereka bisa tetap berjualan, tapi dengan cara yang lebih baik," ucapnya.