Seorang Warga Plumpang Curhat Dikasih Rp 10 Juta Agar Tak Gugat Pertamina

Iriyanto, anak dari ibu Iriana (65) yang tewas akibat kebakaran hebat di Depo Pertamina Plumpang membagikan cerita.

Seorang Warga Plumpang Curhat Dikasih Rp 10 Juta Agar Tak Gugat Pertamina
Seorang Warga Plumpang Curhat Dikasih Rp 10 Juta Agar Tak Gugat Pertamina

Lambeturah.co.id - Iriyanto, anak dari ibu Iriana (65) yang tewas akibat kebakaran hebat di Depo Pertamina Plumpang membagikan cerita. Dia diberikan uang senilai Rp 10 juta dari PT Pertamina Patra Niaga.

Uang tersebut diterima adiknya di RS Polri Kramat Jati ketika mengurus proses penyerahan jenazah sang ibu. Dalam prosesnya, Iriyanto menilai ada semacam serangan psikologis yang dirasakan adiknya, Sulistiawati, saat disodori uang dan surat pernyataan dari pihak Pertamina.

“Ibu saya kan di RS Polri, pas lagi mau bawa jenazah ke dalam mobil, adik saya diserahin duit sama kertas,” kata Iriyanto saat ditemui di kediamannya, RW 01 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Senin (6/3/2023).

Bagi Iriyanto, pihak Pertamina dirasa kurang tepat memberikan surat tersebut dan langsung meminta tanda tangan adiknya saat keluarga masih dalam kondisi berduka. Apalagi, ada permintaan dalam surat yang ditandatangani di atas materai Rp 10.000 itu supaya keluarga mendiang Iriana tidak menggugat ataupun menuntut Pertamina atas alasan apapun ke depannya.

“Bu ini dari Pertamina buat biaya pemakaman, tanda tangan di sini. Adik saya main tanda tangan aja, nggak dibaca lagi semuanya,” kata Iriyanto.

“Nggak tahunya di bawahnya ada tulisan lagi, begini tulisannya, setelah menerima dan setuju Rp 10 juta dari Pertamina Patra Niaga, bahwa saya dan ahli waris menyatakan dengan diterimanya bantuan ini maka kami tidak akan mengajukan gugatan maupun tuntutan lain kepada Pertamina Group,” paparnya.

Iriyanto lantas merasa dirinya dijebak oleh pihak Pertamina. Ia menilai adiknya merasa diserang secara psikologis oleh perusahaan pemilik depo BBM yang terbakar itu.

“Adik saya diserang secara psikologis, kondisinya lagi lelah mental dan fisik, ditambah nggak punya duit, kondisinya juga lagi dorong jenazah ibu saya menuju mobil, langsung dikasih duit,” ucap Iriyanto.

Iriyanto mengaku sudah melapor polisi atas hal ini dan berharap ke depannya pihak PT Pertamina lebih memperhatikan keluarga korban.