SMA Binus Serpong Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Libatkan Anak Artis

SMA Binus Serpong Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Libatkan Anak Artis
SMA Binus Serpong Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Libatkan Anak Artis

Lambeturah.co.id - SMA Binus Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akhirnya buka suara terkait viralnya kasus dugaan perundungan yang melibatkan anak Vincent Rompies.

Diketahui, Korban alami luka memar hingga sundutan batang rokok. 'Ini kejadiannya di luar sekolah, bukan dalam kegiatan sekolah," kata Humas SMA Binus Serpong Haris, dikutip pada Rabu (21/2/2024).

Haris tidak enggan menjelaskan lebih rinci soal pelaku atau korban dalam kejadian itu. Hingga kini pihak sekolah menyerahkan sepenuhnya pada proses penyelidikan oleh kepolisian.

"Untuk saat ini masih proses penanganan, jadi belum bisa lebih lanjut," ujarnya.

Pihak SMA Binus Serpong pun membenarkan adanya dugaan perundungan melalui surat nomor 471/MS-HS PRI/II/2024 yang diterbitkan pada 19 Februari 2024. Tetapi, perundungan itu tidak berada di dalam lingkungan sekolah.

"Yakinlah Binus School Serpong selalu berkomitmen untuk keselamatan dan kesejahteraan siswa kami, staf, dan sekolah secara keseluruhan. Dengan demikian, kami menangani hal-hal seperti itu dengan sangat serius dan aktif bekerja untuk mengatasinya dengan cara yang menyeluruh dan tepat," tulis pernyataan SMA Binus Serpong yang beredar di kalangan awak media.

Usai mengetahui kejadian kurang menyenangkan itu, sekolah langsung sigap mengumpulkan semua informasi dan melakukan penyelidikan. 

Pihak sekolah juga tidak bakal bersikap lembek kepada para pelaku meski latar belakang orang tuanya seorang pejabat atau artis.

"Kekerasan fisik, emosional atau psikologis, sepenuhnya tidak dapat diterima dan bertentangan dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang kita junjung tinggi sebagai Binusians," ujar pihak sekolah.

Sekolah juga tidak akan memaafkan siapa pun yang berbuat kekerasan dalam bentuk apa pun, terlepas dari alasan dan jik kita semua memiliki kewajiban mencegah hal-hal seperti itu terjadi. 

Pihak sekolah berusaha menciptakan lingkungan di mana setiap individu merasa aman, dihormati, dan dihargai. Perilaku apa pun yang merusak lingkungan ini tidak akan ditoleransi.