VIRAL! Vlogger dan Desainer Ini Soroti Bali yang Sedang Tidak Baik-Baik Saja: Singgung Kemunculan Nama Kampung Moscow

VIRAL! Vlogger dan Desainer Ini Soroti Bali yang Sedang Tidak Baik-Baik Saja: Singgung Kemunculan Nama Kampung Moscow
VIRAL! Vlogger dan Desainer Ini Soroti Bali yang Sedang Tidak Baik-Baik Saja: Singgung Kemunculan Nama Kampung Moscow

Lambetuarah.co.id - Nama Wanda Ponika, seorang vlogger dan desainer perhiasan, sedang menjadi sorotan setelah membuat tulisan tentang kondisi Bali yang dianggapnya sedang tidak baik-baik saja di media sosial.

Wanda menyoroti kelakuan para WNA/turis asing di Bali yang belakangan ini selalu terlihat ugal-ugalan, termasuk menjajah secara ekonomi. Beberapa contohnya adalah bisnis penyewaan sepeda motor, mengajar tari, dan sebagainya, bahkan sampai membuka pabrik narkoba.

Terlebih lagi, dengan berdirinya New Mockba, sebuah perkampungan Moskow di Bali, di mana WNA memiliki banyak bidang usaha dan bekerja dengan visa kunjungan.

"Ini bukan pertama kali aku menulis kisah para WNA/turis asing yang menjajah Bali, penjajahan secara ekonomi dan harga diri. Aku menulis ini dalam penerbangan Bali-Jakarta," tulis vlogger itu dikutip dari akun instagramnya, Kamis (23/5/2024).

Wanda juga menyoroti kelakuan para WNA/turis asing yang seenaknya ugal-ugalan di jalan raya, berpenampilan tidak sopan, hingga melakukan tindakan mesum bahkan mengencingi tempat yang disucikan.

"Mereka tidak mau bayar sewa, tidak bayar salon, resto, dan malah bersikap galak! Seolah-olah kita adalah bangsa miskin yang tidak berdaya dan tidak mampu menindak serta memberi sanksi pada mereka. Kini muncul nama Kampung Moscow di peta Bali, namanya New Mockba, lokasinya tidak jauh dari Dalung. Mereka membuka berbagai usaha dan bekerja dengan visa turis," ungkap Wanda.

Pekerjaan mereka beragam, mulai dari menjadi guru tari, guru yoga, make up artist, membuka resto, salon, tatoo, spa, dan arsitek, hingga menjadi kontraktor dan membuka usaha penyewaan motor. Bisnis ini banyak dilakukan oleh warga Bali karena modalnya tidak besar dan bisa dibiayai leasing. Kini bisnis inipun dirambah oleh warga asing.

"Aku pernah menginap di villa, ternyata sepanjang lokasi itu milik orang asing, dan akun Instagram mereka pun memakai bahasa asing (aku lupa, Prancis atau Rusia). Banyak sekali yang seperti itu. Tanahnya disewa jangka panjang atau dijual. Entah bagaimana aturannya," tulis Wanda.

"Bahkan mereka berani membuat pabrik narkoba di villa di Bali. Bisa baca juga di IG story highlight @austeread yang berjudul 'Bali'. Yang harus dicatat: konsumen dari berbagai bisnis mereka, terutama WNA Rusia dan Ukraina, adalah warga asing sesama mereka. Komunitas mereka di Bali cukup besar dan saling mendukung. Mereka hanya mau belanja dan memakai jasa rekan senegara mereka tetapi di tanah Bali. Brengsek kan?"

Wanda juga menyoroti bahwa wisatawan asing yang meningkat di Bali bukanlah wisatawan yang membawa devisa, melainkan datang untuk bekerja dan merebut peluang warga lokal. Mereka lebih memilih vendor dari bangsa mereka sendiri yang sedang membangun dinasti bisnis di Indonesia.

"Jaman aku SMP (aku lahir dan besar di Bali), sawah di Kerobokan dan Canggu hijau dan asri banget. Banyak teman-temanku tinggal di sana. Kini semua jadi villa tanpa perencanaan tata kota yang baik. Tanpa perencanaan lalu lintas yang membuat Bali jadi macet gila-gilaan dan segala sesuatu di Bali makin mahal. Kita bahkan sudah kalah saing dengan Thailand dalam hal pariwisata. Bagaimana nasib pekerja lokal Bali? Di mana keadilan bagi kami WNI yang membayar pajak?"

Wanda juga mempertanyakan kebijakan visa on arrival yang diterapkan oleh pemerintah. "WNI wajib taat pajak, sementara WNA menari mengeruk uang di tanah negeri kita tanpa jelas apakah mereka membayar pajak atau tidak. Yakin masih mau lanjut menerapkan visa on arrival?"

Di akhir tulisannya, Wanda juga menyindir Gubernur Bali sebelumnya, Pak Wayan Koster, dengan mengatakan, "Sudahlah, jangan berharap sama beliau."