Begini Klarifikasi Sepupu Soal WNI Lakukan Pelecehan Saat Umrah

Sempat viral di media sosial seorang WNI melakukan pelecehan seksual di Masjidil Haram.

Begini Klarifikasi Sepupu Soal WNI Lakukan Pelecehan Saat Umrah
Begini Klarifikasi Sepupu Soal WNI Lakukan Pelecehan Saat Umrah

Lambeturah.co.id - Sempat viral di media sosial seorang WNI melakukan pelecehan seksual di Masjidil Haram. Terbaru, seorang netizen yang mengaku sebagai sepupu pelaku memberikan pembelaan terhadap saudaranya.

Hal ini diketahui melalui akun Twitter @aniakuhelmpink dimana dalam cuitnya membela pelaku kekerasan seksual di Masjidil Haram bernama Muhammad Said, tersebut.

Akun Twitter itu juga menjelaskan bahwa untuk menjaga nama baik keluarga sekaligus meredakan berita yang beredar di Twitter yang bertuliskan jika rombongan Muhammad Said tiba di Mekkah dari Madinah, pada 8 November. Pada 10 November MS melakukan tawaf bersama ibu, kakak, dan neneknya.

Kala itu, Muhammad Said hampir memegang sudut Kakbah saat seseorang menarik pakaian ihramnya dari belakang. 

"Karena takut pakaian ihramnya melorot, dia ditariklah dari belakang ke depannya," tulisnya dalam keterangan akun dikutip, pada Minggu (22/1/2023).

"Kata polisinya ada wanita jemaah asal Lebanon yang melapor Muhammad Said memegang payudara si wanita Lebanon ini pada saat di depan Kakbah. Muhammad said dimintai keterangan pada saat di kantor polisi tidak berkutik sedikit pun karena beliau tidak paham bahasa Arab sampai dipukul pun," tambahnya.

Ia pun menegaskan jika MS tidak mengakui perbuatannya, juga jemaah wanita korban tidak pernah dihadirkan di persidangan, dan tak ada bukti dari CCTV selain pengakuan saksi mata.

Kabar itu lalu diterima dari surat yang disampaikan oleh Kepala Penyelenggara Haji dan Umrah di Sulsel. 

"Katanya (dalam surat) Muhammad Said mengakui bahwa tuduhan itu benar, padahal Muhammad Said sudah sumpah-sumpah di bawah kitab suci dan nangis-nangis bahwa itu tidaklah benar. Kita hanya perlu bukti, tapi tidak ada bukti bahkan korban pun tidak pernah ada di pengadilan," ungkapnya.

"Dan untuk para media, tolong!!!!! Kami tahu kalian punya sumber tapi headline dan opini kalian sangatlah menggiring orang-orang untuk menyumpahi kakak kami, kami dari keluarga yang sangat menjunjung tinggi agama Islam!," cuitnya lagi.

Terkait Kasus itu, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulsel Ikbal Ismail membenarkan kejadian tersebut. 

"Sudah ditangani langsung oleh KBRI kita di sana untuk mendampingi. Namun karena ada pengakuan jadi mungkin agak susah untuk jemaah umrah lepas. Tapi diusahakan bagaimana supaya ada keringanan," tandasnya.