Generasi Z dan Remaja Lebih Mungkin Menjadi Korban Penipuan

Generasi Z dan Remaja Lebih Mungkin Menjadi Korban Penipuan
Generasi Z dan Remaja Lebih Mungkin Menjadi Korban Penipuan

Lambeturah.co.id - Organisasi nirlaba National Cybersecurity Alliance menemukan jika generasi Z (18-25 tahun) dan generasi Y (26-42 tahun) paling rentan terkena penipuan online.

Berdasarkan peneliti dengan melakukan riset guna melihat kebiasaan serta perilaku dari generasi Baby Boomers sampai generasi Z tersebut.

Hal ini dianalisis oleh tiga jenis penipuan online, yakni scam atau phishing, pencurian identitas, dan love scam/romance scam atau penipuan berkedok asmara.

Dalam metode penelitian ini menggunakan sampel representatif, untuk mewakili usia dan jenis kelamin responden di wilayah Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Kanada.

Jumlah responden yang terlibat sekitar 3.000 orang yang terdiri dari lima generasi (Gen-Z, Gen-Y, Gen-X, Baby Boomers, dan Generasi Silent)

Berdasarkan ketiga jenis penipuan yang dianalisis, diketahui jika generasi Z paling sering menjadi korban phising, dengan angka 34 persen. 

Sementara itu, generasi Y cenderung lebih sering menjadi korban romance scam, alias tertipu dalam hubungan asmara.

Berbeda dengan generasi yang lebih tua, berdasarkan peneliti, hanya 12 persen dari responden generasi Baby Boomers (58—76 tahun) yang mengaku pernah menjadi korban phishing, 8 persen mengalami pencurian identitas, dan 4 persen kena penipuan berkedok asmara.

Pasalnya, Gen-Z dan Gen-Y yang terlihat lebih melek digital, lahir dan hidup di tengah perkembangan teknologi yang begitu masif 

Riset ini menemukan ada beberapa alasan yang membuat generasi Milenial dan generasi Z cenderung lebih mudah kena serangan siber. Salah satu penyebabnya adalah "keyakinan yang keliru".